REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kanselir Jerman, Angela Markel, menawarkan kerja sama dengan Indonesia. Dalam pertemuan bilateral kedua kepala pemerintahan, Merkel menilai, Indonesia memiliki ekonomi yang sangat kuat. “Kita melihat ada banyak peluang kerja sma ekonomi di antara kita yang bisa ditingkatkan dan saya yakin ke depan bisa semakin berkembang,” katanya di Istana Merdeka, Selasa (10/7).
Ia menyampaikan hal tersebut di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Tampak beberapa pejabat negara yang hadir dan mendampingi Presiden SBY, antara lain Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa; Mendikbud M Nuh, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertahanan Purnomo Yugistiantoro, dan beberapa menteri lainnya.
Merkel menyatakan sangat ingin menjalin kemitraan dengan Indonesia agar lebih maju lagi, seperti hubungan Jerman dengan Cina. “Kami juga ingin mengembangkan hubungan kami dengan Indonesia seperti itu,” katanya. Ia pun menawarkan pengalaman, tak hanya dib idang infrastruktur, tetapi juga bidang lainnya. Tawaran itu, lanjut dia, diharapkan bisa berkesinambungan di kemudian hari.
Sementara itu, Presiden mengatakan, kunjungan Angela Merkel merupakan peristiwa yang penting. “Ini menjadi tonggak sejarah baru bagi peningkatan kerja sama kedua negara,” katanya. Ia mengatakan, kedatangan Merkel juga menandai 60 tahun hubungan diplomatik Jerman-Indonesia.
Sepanjang hubungan itu, Presiden SBY mencatat berbagai kemajuan yang dicapai. Contohnya dari segi perdagangan. “Volume perdagangan kita ke Jerman sebesar 6,69 miliar dollar AS. Angka ini naik sekitar 11 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Kunjungan ini juga ditandai dengan komprehensif partnership atau hubungan komprehensif dengan dikeluarkan Deklarasi Jakarta. Hubungan komprehensif itu meliputi beberapa bidang kerja sama, yakni di bidang ekonomi, khususnya peningkatan perdagangan ekonomi; bidang kesehatan khususnya modernisasi rumah sakit; dan bidang pendidikan. Selain itu juga kerja sama dibidang teknologi, pertahanan, pertanian, transportasi, dan energi terbarukan.