Selasa 10 Jul 2012 21:53 WIB

Muslim Lebanon, Antara Konflik dan Tuntutan Sekularisme (3)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Kilang minyak Lebanon dalam citra satelit IKONOS.
Foto: http://www.satimagingcorp.com
Kilang minyak Lebanon dalam citra satelit IKONOS.

Demi minyak dan harga diri

Koran Lebanon, Al-Safir, dalam sebuah laporannya mengungkapkan adanya cadangan minyak besar dan gas alam di pesisir Lebanon dan upaya Zionis Israel untuk mencuri sumber-sumber minyak itu.

Di tengah maraknya pemberitaan terkait serangan brutal Zionis Israel atas konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza, rezim ini juga merancang pencurian atas sumber-sumber minyak dan gas di pesisir perairan Lebanon.

Upaya ini, seperti ditulis Al-Safir, mendapat dukungan penuh dari sekutu utama mereka, Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan laporan tersebut, sejumlah perusahaan AS bersedia terlibat dalam pencurian sumber-sumber minyak dan gas di kawasan Lebanon. Salah satunya adalah Nobel Energy.

Menurut laporan tersebut, ada kemungkinan besar bahwa ratusan miliar kubik minyak terdapat di pesisir Lebanon tersebut.

Sejumlah perusahaan minyak Israel dan AS, masih menurut laporan tersebut, diyakini tetap akan mengeruk sumber-sumber minyak dan gas tersebut tanpa mempedulikan posisinya yang termasuk dalam geografi Lebanon.

Padahal, Israel sama sekali tidak mempunyai hak secuil apa pun menawarkan perusahaan lain untuk melakukan eksplorasi di wilayah Lebanon.

Dalam laporannya, Al-Safir juga mengungkapkan bahwa konspirasi kolektif Israel dan AS, semakin terkuak di hadapan publik. Rezim Zionis Israel tidak hanya berupaya menduduki sejumlah kawasan di Lebanon, seperti Sheba, Kfar Saba, dan Ghajar, tapi juga berambisi memperluas ekspansinya hingga kawasan perairan negara ini.

AS dituduing telah mengintervensi urusan internal Lebanon, bahkan memaksa Beirut supaya bersedia menandatangani perjanjian keamanan untuk menguasai instansi-instansi sensitif seperti badan intelijen negara ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement