REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan rezim Zionis Israel sebagai basis hegemoni global, dan menekankan bahwa semua gerakan revolusioner harus diarahkan untuk melawan rezim ini.
Ahmadinejad dalam sesi pembukaan Konferensi Internasional Pertama tentang Perempuan dan Kebangkitan Islam di Tehran, ibukota Iran, Selasa (10/7), mengatakan, rezim Zionis adalah basis dari kekuatan-kekuatan dominan dan selama rezim ini ada maka semua bangsa tidak akan melihat perdamaian.
Ia menambahkan, kebangkitan Islam adalah kunci perkembangan mendasar di kancah global.
"Tidak ada hal yang baru akan terjadi di dunia kecuali ada orang-orang yang bangkit," tegasnya.
Terkait peran efektif perempuan dalam perkembangan sosial di seluruh dunia, Presiden Ahmadinejad mengatakan, "Jika perempuan bertekad untuk membuat perubahan di masyarakat tertentu, sesuatu pasti akan mengemuka dan hal ini adalah sesuatu yang telah disaksikan Iran."
Para pejabat senior Iran dan asing termasuk Ali Akbar Velayati, Sekretaris Jenderal DewanDunia Kebangkitan Islam dan Penasehat PemimpinBesar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-UdzmaSayid Ali Khamenei, Komandan Pasukan Basij Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Naqdi dan Ketua Dewan Tinggi Islam Irak Sayyid Ammar al-Hakim juga menghadiri konferensi tersebut.
Sebelumnya pada bulan Januari, Tehran juga menjadi tuan rumah Konferensi Pemuda International Keduadan Kebangkitan Islam, yang dihadiri oleh sekitar 1500 cendekiawan dan pakar dari 73 negara.
Sekitar 700 tokoh Islam dari 80 negara juga menghadiri Konferensi Internasional Pertama tentang Kebangkitan Islam yang digelar di Tehran pada bulan September 2011.