REPUBLIKA.CO.ID, GAZA- Pemain tim nasional Palestina yang mogok makan di penjara Israel, Mahmoud al-Sarsak akhirnya dibebaskan. Al-Sarsak tiba di jalur Gaza Selasa (10/7) dan disambut gembira kerabat dan segenap warga Gaza.
Al-Sarsak telah menjalani 90 hari mogok makan dan beberapa kali dilarikan ke rumah sakit setelah didesak kelompok hak asasi internasional. Ia dipindahkan ke rumak sakit Shifa di Gaza untuk mendapatkan perawatan medis. Ratusan warga berkumpul dan meneriakkan takbir untuk menyambut kedatangan al-Sarsak.
Ma'annews melaporkan kondisi al-Sarsak secara umum stabil dan nampak melambaikan tangan ke kerumunan orang yang gempita menyambutnya.
"Saya bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada seluruh atlet di dunia," ucap al-Sarsak. Sementara itu pemimpin senior Jihad Islam, Nafith Azzam yang mengadakan jumpa pers di rumah sakit Gaza mengatakan akan terus memperjuangakn pembebasan tahanan Palestina yang ditahan Israel tanpa pengadilan.
"Mahmoud al-Sarsak mencatatkan namanya dalam catatan kehormatan dan kemuliaan. Dan yang dia lakukan semakin meneguhkan kita untuk melawan penjajahan," ucap Azzam.
Mahmoud al-Sarsak pemain sepak bola Palestina 25 tahun sebelumnya dipenjara Israel tanpa tuduhand an pengadilan sejak Juli 2009. Dia akhirnya setuju mengakhiri aksi mogok makan pada 18 Juni kemarin dengan imbalan pembebasan dirinya.