REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Search and Rescue Daerah Kabupaten Sukabumi terus mencari korban kecelakaan laut yang menimpa wisatawan asal Cianjur, dengan menyisir Pantai Karanghawu yang merupakan TKP hilangnya korban.
Menurut Okih, pencarian belum dilakukan sampai ke tengah laut, karena diduga jasad korban masih berada tidak jauh dari TKP. Selain itu yang dikhawatirkan, jasadnya terselip di bawah bebatuan karang, karena lokasi hilangnya korban merupakan daerah berkarang.
"Selain itu, yang kami khawatirkan jasad korban terseret arus dan terbawa ke palung laut yang sangat dalam, sehingga menyulitkan kami dalam melakukan pencarian," tambahnya.
Dikatakannya, jasad korban akan naik ke permukaan laut biasanya pada hari ketiga dihitung dari hilangnya korban atau pada Kamis (12/7). Di hari ketiga biasanya jasad korban sudah membengkak dan mengambang.
"Kami berharap pencarian ini bisa segera berakhir dan jasad korban ditemukan untuk segera diserahkan kepada orang tuanya. Serta kami mengimbau kepada wisatawan yang masih berlibur di Palabuhanratu, agar mentaati peraturan saat sedang berenang, karena kondisi laut tidak bisa ditebak," kata Okih.
Kejadian kecelakaan laut tersebut, terjadi pada Selasa pagi (10/7) di Pantai Karanghawu, Desa Kebon Kalapa, Kecamatan Cisolok. Saat itu, korban hendak membantu lima wisatawan yang terseret arus, namun naas korban tergulung ombak dan terseret hingga ke tengah dan hilang.