REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- Lima puluh empat imigran tewas setelah mengalami kehausan selama 15 hari berada di laut. Kebanyakan dari imigran memiliki kewarganegaraan Eritrea, yang terletak di wilayah Timur Laut Afrika. Diduga, para imigran hendak menuju Italia melalui Libya.
Satu imigran berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai Tunisia, setelah adanya laporan dari nelayan yang menemukannya dalam posisi mengapung di perahu karet yang kempis. Imigran selamat dikatakan dalam kondisi memprihatinkan dan dehidrasi.
Kepada Juru Bicara Badan Pengungsian Perserikatan Bangsa Bangsa (UNHCR), imigran yang selamat menceritakan, semula mereka berjumlah 55 orang dan sebagian banyak berasal dari Eritrea. Kata dia, di penghujung Juni lalu, dia bersama rombongan berhasil meninggalkan negeri yang baru dilanda konflik, Libya.
Dengan menggunakan perahu karet di laut, mereka hendak menuju Italia. "Dia menceritakan diperjalanan ada masalah dengan perahu (karet) mereka," kata Juru Bicara UNHCR Laura Boldrini, kepada Aljazeera, Rabu (11/7). "Sementara sebagian rombongan mulai mengalami sakit, dan kekurangan air," tambahnya.
Laura sangat menyayangkan pembiaran terhadap para imigran tersebut. Kata dia, di lautan seluas Laut Medeterania, yang umum dijadikan lalulintas transportasi laut untuk perdagangan serta aktivitas nelayan, menurutnya tidak ada alasan membiarkan para imigran mengalami kehausan.
Kondisi yang memaksa itu, menurut Laura membuat para imigran mengkonsumsi air laut. Keputusan itu yang diduga menjadi penyebab dehidrasi yang dialami para korban.
Rombongan nahas tersebut, terang Laura dikatakan hampir mencapai laut teritorial Italia. Namun angin kencang membawa perahu karet yang mereka tumpangi kembali menjauh dan mendekati Laut Tunisia. "Saat ini korban selamat dilarikan ke Rumah Sakit di Zarzis Tunisia," terang Laura.
Insiden buruk ini, adalah yang terakhir dalam serangkaian panjang bencana kemanusiaan yang menewaskan ribuan imigran asal Afrika yang mencari suaka ke Eropa Selatan. Biasanya, para imigran secara rombongan mengarungi lautan dengan menggunakan perahu kecil yang penuh sesak.
Menurut UNHCR, sekitar 170 orang tewas tahun ini yang mencoba untuk mencapai Eropa dari Libya. Tidak kurang dari 1.300 imigran telah mencapai Italia melalui laut sejak awal tahun 2012. Sementara seribu imigran lainnya telah mencapai Malta.