Rabu 11 Jul 2012 22:22 WIB

Masjid Badshahi, Warisan Peradaban Islam di Pakistan (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Badshahi Lahore, Pakistan.
Foto: pakistan360degrees.com
Masjid Badshahi Lahore, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, Bangunan Masjid Badshahi dikelilingi oleh tembok yang berfungsi juga sebagai pagar pembatas antara bagian depan dengan bagian dalam kompleks masjid. Pagar tembok bagian utara masjid dibangun berdekatan dengan tepi Sungai Ravi.

Sementara pagar tembok bagian selatan dibuat simetris dengan tembok bagian utara. Keseluruhan pagar tembok ini terbuat dari material batu kapur yang memiliki lapisan pasir dari batu merah.

Di bagian depan kompleks masjid terdapat taman yang asri. Di tengahnya ada makam penyair Islam terkemuka, Allamah Muhammad Iqbal, yang tidak pernah sepi dari para peziarah.

Iqbal inilah yang mencetuskan ide pembentukan negara Islam Pakistan. Sebagai penghargaan, makamnya diukir dengan gaya arsitektur Afghan dan Moor yang dibangun dengan batu merah khusus.

Pada bagian dalam kompleks masjid, terdapat halaman yang luas. Pada awal dibangun, bagian lantai halaman masjid dihiasi dengan batu bata berukuran kecil yang disusun membentuk pola Mussalah. Pada saat renovasi besar-besaran tahun 1939-1960, batu bata tersebut diganti dengan batu merah.

Pemberi Inspirasi

Seperti lazimnya masjid di Lahore, Masjid Badshahi tidak mempunyai tempat shalat khusus untuk wanita. Memang di wilayah Lahore dan banyak tempat lainnya di Pakistan masih berlaku larangan bagi wanita untuk melakukan berbagai kegiatan di luar rumah, termasuk ke masjid.

Anak-anak tangga yang menuju ke ruang shalat utama dihiasi oleh beraneka ragam marmer. Ketika memasuki ruang shalat utama, pengunjung akan dihadapkan pada sebuah ruangan yang seakan-akan terlihat dibagi menjadi tujuh bagian dengan cara membuat lengkungan-lengkungan tembok yang dilapisi dengan kertas perak.

Keberadaan tiga lengkungan tembok pertama untuk menyanggah kubah ganda bermarmer putih. Sedang empat lainnya untuk menyanggah kubah-kubah datar.

Interior ruang shalat utama ini kaya akan dekorasi bahan plesteran, lukisan dinding, dan hiasan marmer. Sedang bagian eksteriornya dihiasi dengan ukiran dari batu marmer, serta tatahan batu pasir merah. Seluruh hiasan yang terdapat pada ruang shalat utama ini banyak mengadopsi desain arsitektur Yunani, Asia Tengah, dan India, baik dalam hal teknik dan motif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement