Kamis 12 Jul 2012 18:57 WIB

Yenny Wahid Incar Verifikasi KPU

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Dewi Mardiani
Yenny Wahid
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Yenny Wahid

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Yenny Wahid tidak mau buang-buang waktu. Setelah resmi ditetapkan sebagai ketua umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), ia mengincar verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar partai baru tersebut bisa mengikuti Pemilu 2014.

"Kita tidak punya banyak waktu. Ada dua agenda besar, yaitu memastikan agar PKBIB bisa lolos verifikasi KPU serta mengukuhkan eksistensi kita sebagai partai politik yang berpihak pada rakyat dan memperjuangkan mereka-mereka yang selama ini terpinggirkan," kata Yenny dalam pidatonya saat acara Deklarasi PKBIB 'Kebangkitan Indonesia Baru', di Jakarta, Kamis (12/7).

Ia mengibaratkan bergabungnya PIB dengan PKBN menjadi PKBIB adalah intervensi politik dari langit. "Corak politik kami dipertemukan keinginan yang sama, yaitu keinginan untuk bangkitnya sebuah indonesia yang baru, makmur, demokratis, berkeadilan, dan majemuk," katanya.

PKBIB, kata Yenny, adalah perwujudan pemikiran politik Gus Dur dan Sjahrir. Teori Gus Dur yang mengedepankan kemajemukan dalam berbangsa serta mengayomi kelompok-kelompok minoritas dipadu dengan visi Sjahrir yang mengedepankan sikap pluralis dan rasionalitas dalam berpolitik.

PKBIB, kata dia, memiliki sejumlah visi di antaranya adalah mewujudkan tiga rasa aman. "Ada tiga rasa aman yang belum terwujud di Indonesia, yaitu rasa aman di bidang ekonomi, hukum, dan rasa aman dalam berkeyakinan," ujar Yenny.

PKBIB, kata dia, tidak berpretensi memiliki solusi atas berbagai persoalan bangsa, namun memiliki keinginan kuat menjadi satu agen di masyarakat untuk menciptakan tradisi politik yang luhur. "PKBIB yang memiliki basis kalangan akar rumput dipayungi kekuatan para intelektual dan aktivis politik diharapkan menjadi laboratorium politik baru yang bisa menjadi energi perubahan di Indonesia," tutur Yenny.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement