REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para perwira remaja untuk senantiasa mengembangkan kemampuan serta ketrampilan diri dalam menjawab tantangan tugas sebagai abdi negara yang semakin kompleks. Menurut Presiden, tugas mengemban kedaulatan serta keamanan negara di masa depan akan semakin berat dan penuh tantangan. Tanpa profesionalisme, tersebut bangsa Indonesia akan terus tertinggal dari bangsa lain dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
Hal ini diungkapkan Presiden SBY dalam amanat yang di sampaikan di hadapan 836 perwira remaja TNI-Polri, pada upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri 2012 di lapangan Sapta Marga kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Kamis (12/7).
Saat ini bidang kemiliteran, strategi, taktik, maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista) juga terus berkembang dengan pesat. “Ini jelas berpengaruh terhadap corak dan karakter pertempuran maupun pendidikan yang mesti dilakukan di masa kini dan masa mendatang,” tegasnya.
Di sisi lain, jelas Presiden, seiring dengan munculnya berbagai isu universal, seperti hak asasi manusia (HAM), demokrasi, good governance, serta isu-isu global lainnya, juga terus menuntut kemampuan dan kesiapan segenap anggota TNI- Polri dalam tugas pokoknya.
Untuk itu, katanya, para Perwira Remaja harus memiliki kemampuan dan profesionalisme untuk menangani berbagai bentuk ancaman dan pelanggaran hukum, selain tetap memberikan perlindungan, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat. Pihaknya menginstruksikan para perwira remaja senantiasa menjunjung tinggi profesionalisme, serta bersikap antisipatif dan responsif, baik dalam menjaga kedaulatan negara maupun dalam mengatasi gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kembangkan diri, kuasai teknologi alutsista terkini sebagai bagian strategis dalam mengantisipasi berbagai ancaman dan tantangan kedaulatan bangsa,” ungkapnya.