REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati pendidikan anak, Pak Raden mengaku prihatin dengan merosotnya jumlah lagu anak-anak yang diciptakan pengarang lagu. Sebab, kuantitas lagu anak-anak sekarang sudah tergusur dengan lagu dewasa dan percintaan. Situasi itu menurut Pak Raden bisa mempengaruhi perkembangan mental anak-anak Indonesia.
Ia mencontohkan Ibu Sud dan AT Mahmud, dua pencipta lagu anak-anak jempolan Indonesia. Menurut Pak Raden, keduanya adalah pengarang yang memiliki dedikasi dalam dunia anak-anak. "Ibu Sud dan AT Mahmud mengarang lagu anak berlandaskan kesukaan mereka dan suka melakukannya, dengan harapan anak-anak bergembira dengan bernyanyi," kata Pak Raden usai menghadiri acara pembukaan Festival Bercerita KPBA X 2012 di Jakarta, Kamis (12/7).
Pencipta karakter boneka 'si Unyil' itu mengatakan, di zaman sekarang pencipta lagu ogah mengarang untuk anak. Kekhawatiran tidak bakalan laku lagunya di pasaran menjadi penyebab utamanya.
"Lihatlah Pak Kasur dan Bu Kasur yang membuat lagu karena kecintaan terhadap anak. Jadi saat studio rekaman meminta atau tidak, mereka terus bikin lagu," tegas Pak Raden.
Pria 79 tahun itu melanjutkan, "Hal terpenting ialah anak-anak terus bernyanyi."
Lagu anak memiliki kekhasan seperti ciptaan lagu dari Bu Kasur yang meramu lagu anak dengan singkat, pendek, gampang dinyanyikan, dan mudah dihafalkan. Kecenderungan lagu itu sekali dinyanyikan anak, langsung hafal.