REPUBLIKA.CO.ID, Penyiksaan terhadap Zunairah berhenti ketika matahari terbenam. Lalu, Zunairah disuruh kembali ke rumah majikannya.
Dalam keadaan gelap, budak belian ini tiada henti berdoa memohon pertolongan Allah SWT. Kekuasaan Allah pun datang; Dia mengabulkan keinginan hamba-Nya.
Sungguh ajaib, ketika Zunairah membuka matanya, kembali terang. Dia bisa melihat seperti sediakala. Luka parah di sekujur tubuhnya pun langsung sembuh. Zunairah tiada henti bersyukur kepada Allah. Budak hitam ini semakin yakin kepada ajaran Rasulullah, walaupun tuannya suatu saat bakal menyiksanya lagi.
Benar saja, pagi hari Abu Jahal kembali memanggil Zunairah. Dia berharap penyiksaan kemarin membuat budaknya kapok sehingga mau kembali menyembah nenek moyang.
Namun, Abu Jahal kaget ketika melihat wajah budaknya sangat mulus, berseri-seri. Mata yang buta kembali bisa melihat, dan tanpa ada goresan sedikit pun bekas penyiksaan.
“Zunairah, kamu apakan wajahmu? Kemarin mata kamu buta, tapi sekarang sudah bisa melihat. Pasti ulah sihir dari Muhammad, karena dia tukang sihir,” kata Abu Jahal penasaran.
Zunairah meyakinkan Abu Jahal bahwa Allah SWT yang telah melindungi dan menyembuhkan semua luka-luka, serta menghindarkannya dari kebutaan. “Hanya Allah yang bisa membuat manusia sehat, hidup, mati dan masih banyak lagi. Sedangkan Muhammad itu hanya manusia biasa hanya utusan Allah,” jawab Zunairah.
Ketika Abu Jahal akan menyiksa kembali Zunairah di lapangan, datanglah Abu Bakar. Sahabat Rasulullah itu meminta kepada Abu Jahal membebaskan tawanannya. Abu Bakar yang akan menebus harga budak belian tersebut. Abu Jahal lalu menyerahkan Zunairah kepada Abu Bakar, yang kemudian membebaskannya.