REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Jajaran pelatih Timnas Indonesia mengakui kehebatan Tim Samurai Muda Jepang yang mengalahkan mereka dengan skor telak 5-1 pada kualifikasi Piala Asia U-22 Grup E di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Kamis (12/7).
Kekalahan telak tersebut mempengaruhi peluang Indonesia untuk lolos secara otomatis ke putaran final Piala Asia U-22 karena hingga pertandingan keempat hanya mampu mengumpulkan 6 poin. Jumlah poin ini kalah jauh dari Jepang dengan 12 poin, Australia 10 poin dan Singapura 7 poin.
"Kami mengakui jika timnas kalah kelas dari Jepang. Mereka bermain dengan taktis dan memiliki organisasi bermain yang bagus," kata asisten pelatih Timnas Garuda Muda, Liestiadi.
Menurut dia, secara umum Indonesia kalah di semua lini. Jepang yang telah memiliki sistem pembinaan bagus terus menguasai jalannya pertandingan mulai babak pertama. Kondisi itu terus terjadi hingga pertandingan usai.
Gol-gol yang tercipta, kata dia, bukanlah gol kebetulan, melainkan hasil kerja keras semua pemain serta berjalannya sistem koordiniasi antarpemain Jepang yang telah menjalani pembinaan sejak usia 15 tahun.
"Terus terang, Jepang bermain bagus. Pemain yang dimiliki mereka bukanlah instan. Tapi hasil pembinaan berjenjang. Ini yang harus ditiru oleh kita," katanya.
Mantan asisten pelatih klub Arema Indonesia itu mengatakan Indonesia sebenarnya mempunyai talenta-talenta muda yang bagus. Untuk itu mereka harus terus dibina agar mampu bermain dengan negara lain termasuk Jepang.
Sementara itu salah satu pemain Timnas Indonesia, Rasyid mengatakan hasil yang diraih saat ini memang cukup mengecewakan. Dengan ini pihaknya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama warga Pekanbaru yang terus mendukungnya.
"Kami mohon maaf atas hasil ini. Kami akan berusaha lebih baik untuk pertandingan berikutnya," kata pemain PSM Makassar itu.
Saat ini Indonesia tinggal menyisakan satu pertandingan yaitu melawan Singapura di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, pada Ahad (15/7).