REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mengucurkan dana sebesar Rp 25,7 miliar selama Juni 2012. Ini disalurkan untuk sejumlah eksplorasi mineral yang menjadi inti bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mulai dari emas, nikel, dan bauksit.
Menurut Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang, Tedy Badrujaman, untuk eksplorasi emas, misalnya, Antam sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 16,2 miliar. “Sedangkan sisa lainnya disalurkan untuk eksplorasi nikel sebesar Rp 8 miliar dan bauksit sebesar Rp 1,5 miliar,” katanya Jumat (13/7).
Khusus untuk eksplorasi emas, kata dia, pihaknya sudah melakukannya di delapan wilayah, meliputi Pongkor dan Papandayan di Jawa Barat, Cibaliung di Banten, Batang Asai di Jambi, Mao, Batuisi, dan Karosa di Sulawesi Barat, serta Oksibil, Papua.
“Untuk di Pongkor misalnya kami melakukan sejumlah upaya seperti pemetaan geologi detail (PGD), penambangan inti hingga pengujian geofisika dan evaluasi,” katanya. Sementara untuk wilayah Papandayan, Antam juga melakukan pemetaan geologi semi detail (PGSD), percontohan batuan, hingga pengukuran lintasan dan titik bor.
Sebelumnya, pada 2011 lalu, Antam mencatat laba bersih 2011 sebesar Rp 1,91 triliun. Laba meningkat signifikan sebesar 14,8 persen dari 2010 sebesar Rp 1,68 triliun.
Perolehan laba terjadi akibat kenaikan penjualan bersih yang mencapai Rp 10,37 triliun atau naik 18,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp8,74 triliun. Pencapaian karena kenaikan volume penjualan feronikel, bijih nikel, dan emas.