REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Umat muslim dari seluruh penjuru India mendesak pemerintah setempat untuk memberikan kesetaran akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Selain itu, mereka juga menuntut pemerintah India untuk mengakomodasi sejumlah persoalan hukum syariah.
Tuntutan tersebut disampaikan dalam 'Islamic Summit 2012' yang diprakarsai Markazi Majlis e Quadria (MQM), Jumat (13/7), seperti dilansir The News International. Konferensi tersebut mendiskusikan berbagai macam isu-isu mutakhir umat baik di India maupun di luar negeri.
Di dalam negeri, konferensi menyoroti ketimpangan akses pendidikan dan pekerjaan bagi umat muslim. Menyangkut persoalan syariah, konferensi menyoroti banyaknya masalah tentang prevalensi mahar pernikahan dan perlindungan properti wakaf. Sedangkan terkait isu luar negeri, konferensi menyatakan keprihatinannya terhadap bentrok antar suku yang melibatkan umat Islam di beberapa negara, seperti di Myanmar.
Konferensi dihadiri oleh sejumlah tokoh Islam penting di India seperti anggota Komisi Perempuan Shamina Shafeeq, mantan anggota parlemen Aktar al-Wasey, GI Sanadhi, dan beberapa tokoh lainnya.