REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kementerian Pariwisata dan Olah Raga Thailand yakin Pulau Bangka dapat mengembangkan kepariwisataan seperti Phuket. Untuk itu, pemerintah setempat mampu membuat kebijakan-kebijakan yang memperhatikan aspirasi masyarakat lokal.
"Saya yakin suatu hari Bangka bisa dan bahkan jadi lebih baik dari Phuket, asalkan asal pemerintah daerahnya mampu membuat kebijakan-kebijakan yang memperhatikan aspirasi masyarakat lokal," kata Direktur Kerja Sama Kepariwisataan Internasional, Kementerian Pariwisata dan Olah Raga Thailand, Wanna Cholpraves, di Pangkalan Baru, Jumat (13/7).
Cholpraves menjelaskan, kebijakan yang tidak mengindahkan aspirasi masyarakat lokal tidak akan membawa kebaikan bagi majunya sebuah kepariwisataan. "Motor penggerak dari sebuah kepariwisataan yang sebenarnya adalah masyarakat lokal. Oleh sebab itu kita harus dengarkan mereka, tanya apa yang mereka mau," kata Cholpraves di sela-sela pertemuan kepariwisataan Indonesia Malaysia Thailand-Growth Triangle (IMT-GT).
Pulau Bangka dan Phuket memiliki latar belakang kekayaan sumber daya alam yang sama yakni melimpahnya mineral timah. Baik Bangka maupun Phuket telah menjadi zona eksplorasi dan eksploitasi pertambangan timah yang meninggalkan jejak-jejak dampak ekologis yang sulit diatasi.
Berdasarkan data dari Kantor Perkembangan Kepariwisataan, Kementrian Pariwisata dan Olah Raga Thailand, jumlah kunjungan pariwisata internasional ke Negeri Gajah Putih tersebut terus menunjukkan angka signifikan. Tahun 2009, data menunjukkan kunjungan wisata internasional ke Thailand 14,15 juta, pada 2010 sebanyak 15,9 juta, dan jumlah kunjungan mencapai rekor terbanyak pada 2011 yakni 19,1 juta.
Sementara itu, meski jumlah wisatawan asing belum begitu signifikan mengunjungi Bangka Belitung, tapi pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur untuk memajukan pariwisata. Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan IMT-GT ke-5, Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali mengumumkan bandara Depati Amir akan segera dijadikan bandara internasional pada 2013.