REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nawawi Asmat*
Peran Mahasiswa dan Pekerja Muslim
Masjid Mie merupakan salah satu masjid terbilang besar dari sekitar 60 masjid yang ada di Jepang. Jumlah tersebut belum termasuk masjid-masjid non-permanen (kamar apartemen) yang tersebar mulai dari Pulau Hokkaido di bagian paling utara dan daerah terdingin di Jepang, hingga Pulau Okinawa di bagian paling selatan Jepang yang bersuhu hangat.
Luas Masjid Mie mencapai 1.039,28 meter persegi. Bangunan masjid itu terdiri dari dua lantai dan mampu menampung sekitar 1.500 jamaah. Di halaman depan masjid terdapat dua bangunan terpisah yaitu guest house bagi para musafir, dapur umum, dan toko produk halal.
Terletak di Kota Tsu, yaitu ibu kota Provinsi Mie, masjid ini berada persis di bagian belakang Universitas Mie dan berdekatan dengan pemukiman warga Jepang. Tipologi Masjid Mie ini hampir sama dengan masjid-masjid lainnya di Jepang, yaitu lokasinya selalu berdekatan dengan kampus atau universitas.
Masjid Mie dikelola oleh Mie Islamic Cultural Center (MICC). Mayoritas pengurusnya adalah para mahasiswa Muslim dari berbagai negara yang sedang belajar di Universitas Mie, seperti dari Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Srilanka, Pakistan, Afganistan, dan Mesir. Sedangkan, sebagian besar jamaahnya adalah para pekerja asing, termasuk mereka yang menikah dengan warga negara Jepang dan menjadi permanen resident.
Dukungan dan kerjas ama antara mahasiswa dan pekerja merupakan salah satu penentu keberhasilan pembangunan dan kegiatan Masjid Mie hingga saat ini. Para mahasiswa umumnya berperan sebagai pengelola masjid melalui pengembangan program-program dakwah Islam. Sementara para pekerja, termasuk permanent resident, dengan modal networking yang luas, menjadi inisiator apapun kebutuhan kegiatan masjid, terutama dari segi finansial dan logistik.
Kerja sama segenap kaum Muslim seperti yang tinggal di Provinsi Mie merupakan modal sosial yang tidak ternilai untuk terbangunnya syiar Islam di negeri matahari terbit ini.
* Penulis adalah mantan President of Mie Islamic Cultural Center (MICC) Japan periode 2009/2010 dan Peneliti di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI. Email: [email protected].