Sabtu 14 Jul 2012 18:26 WIB

Inilah Tujuh Kriteria Pemerintahan Bersih

Rep: heri purwata/ Red: Heri Ruslan
Demo Anti Korupsi (Ilustrasi)
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Demo Anti Korupsi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah yang bersih harus memenuhi tujuh tertib administrasi. Untuk menciptakannya, semua pegawai harus kompak, merasa memiliki negara/pemerintahan ini.

"Ada yang memimpin ada yang dipimpin. Jangan merasa dibutuhkan negara pemerintah kemudian kerja seenaknya," kata Kepala Kejaksaan Tinggi DIY, Muh Ali Muthohar pada wisuda periode VI 2011/2012, di Kampus UII Yogyakarta, Sabtu (14/7).

Tujuh tertib adalah tertib administrasi pencatan; tertib anggaran keuangan dan kekayaan; tertib peralatan prasarana atau alat; tertib disiplin kerja; tertib perkantoran; tertib kepegawaian; tertib moral.

Sementara Rektor UII Yogyakarta, Edy Suandi Hamid mengatakan wisuda ini diikuti 425 wisudawan dan wisudawati. Mereka terdiri 16 wisudawan dan wisudawati dari Program Diploma Tiga (D3), 365 orang wisudawan dan wisudawati dari Program Strata Satu (S1), dan 44 wisudawan dan wisudawati dari Program Strata Dua/Magister (S2).

Dari 365 wisudawan dan wisudawati Program Strata Satu (S1), 93 orang atau 25,47 persen  orang di antaranya memperoleh predikat cumlaude, dengan IPK tertinggi 3,87 atas nama Baiq Leny Nopitasari, mahasiswa Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan. Hingga Juli 2012 ini, jumlah alumni UII adalah 66.476 orang.

"Rintis dan kembangkanlah karir sesuai dengan bekal ilmu yang telah diperoleh di UII untuk kepentingan saudara dan keluarga, masyarakat, agama dan tanah air," kata Edy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement