REPUBLIKA.CO.ID, Untuk menuju ke dalam kompleks Masjid Raya Paris, pengunjung harus melalui pintu gerbang utama.
Setelah melewati pintu gerbang ini, pengunjung akan melihat sebuah lapangan yang cukup luas. Di tengah-tengah lapangan, terdapat sebuah sumur.
Tidak jauh dari sumur tersebut, terdapat sebuah bangunan yang pada masa awal berdirinya masjid ini merupakan tempat pemandian umum (hammam) bagi orang-orang Muslim Maroko.
Keberadaan bangunan hammam ini merupakan salah satu ciri khas dari kompleks bangunan masjid pada masa kejayaan Islam.
Untuk melihat-lihat bagian dalam hammam ini, pengunjung terlebih dahulu harus turun ke jalan Quatrefages, lalu berbelok ke kiri. Di jalan Geoffroy Saint-Hilaire, akan ditemukan sebuah pintu masuk ke bangunan ini. Di dalamnya, terdapat sejumlah perabotan bernuansa oriental yang memang terbuka untuk masyarakat umum yang ingin melihatnya.
Bagian lain dari kompleks Masjid Raya Paris yang sangat menarik untuk dikunjungi adalah La Cour d'Honneur yang merupakan sebuah halaman luas yang juga difungsikan sebagai ruang pertemuan utama.
Untuk menuju La Cour d'Honneur ini, pengunjung harus melewati pintu besar yang terbuat dari kayu oak yang bertatahkan perunggu dengan mozaik yang terbuat dari kayu ekaliptus dan hiasan koral.
Taman yang terdapat pada La Cour d'Honneur ini terinspirasi dari desain taman bergaya Spanyol-Maroko dan taman yang terdapat di rumah-rumah bangsawan Afrika Utara. Ketika masuk ke tempat tersebut, seorang pengunjung akan menemukan taman bercorak Andalusia, lengkap dengan keran-keran air.
Tampak pula teras-teras yang dilapisi marmer hitam, kolam berikut air mancurnya, beranda, dan beberapa keran air yang sewaktu-waktu akan menyemprotkan air di antara bunga-bunga yang tumbuh di halaman.
Di bagian kiri, terdapat sebuah ruang pertemuan utama yang diapit oleh dua paviliun. Ruang pertemuan utama ini biasanya digunakan untuk berbagai macam pertemuan dan tempat memberikan kuliah bahasa Arab. Bangunan ini juga mencakup ruang-ruang perkantoran dan perpustakaan yang dikhususkan untuk Lembaga Agama Islam.
Di sebelah kanan ruang pertemuan utama, terdapat sebuah tembok besar berwarna putih yang menaungi pintu masuk utama ke sebuah ruang terbuka (patio) yang menuju ruang shalat.
Melalui pintu ini, kita dapat melihat sebuah ruangan yang luas dengan sebuah peristyle yang dikelilingi oleh pilar-pilar bergaya Spanyol-Maroko yang menjulang tinggi, seperti yang terdapat pada bangunan Alhambra. Bagian lantai dari ruangan ini merupakan plesteran yang bahannya campuran dari marmer dan batu kapur.