REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Selama tiga hari, 13-15 Juli, ormas Islam Mathla'ul Anwar menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) sekaligus milad (peringatan ulang tahun) ke-96.
Kegiatan yang diselenggarakan di Ciawi, Bogor, Jawa Barat itu, dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Penasehat Mathla’ul Anwar, Jenderal TNI (Purn) Wiranto.
Dengan tiga misi yang diembannya yakni bidang pendidikan, dakwah, dan sosial, Mathla’ul Anwar atau MA sangat relevan untuk memperbaiki kondisi bangsa saat ini. ''Karena itulah, saya masih setia terhadap Mathla’ul Anwar. Jangan pernah ragukan kesetiaan saya terhadap Mathla’ul Anwar,'' tegas Wiranto, Sabtu (14/7).
Menurut Wiranto, pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dakwah untuk mengajak umat kepada kebaikan, sementara sosial adalah untuk keadilan. Jadi, ketiga masalah itulah yang saat ini sedang dihadapi bangsa Indonesia dan harus terus dibantu diselesaikan oleh Mathla’ul Anwar. “Kita harus bekerja keras dalam menyelesaikan permasalahan bangsa ini,” imbaunya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dalam sambutannya yang dibacakan Asda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, Drs Iwan Ridwan, menyatakan Mathla’ul Anwar merupakan organisasi keagamaan yang tidak saja turut berjuang dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa, namun juga merupakan organisasi yang sejak awal telah sepakat dengan NKRI sebagai bentuk negara yang final.
''Karena itu, Mathla’ul Anwar merupakan organisasi keagamaan yang turut membangun empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika,'' kata Gubernur.
Ia menambahkan, Mathla’ul Anwar dikenal masyarakat sebagai organisasi keagamaan di Indonesia yang memiliki prinsip dasar, nilai, dan jati diri yang mengutamakan jalan lurus, jalan tengah, dan sikap moderat.
Acara milad ini dihadiri lebih dari 200 peserta dan utusan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain membahas program kerja, Rakernas ini juga merupakan bagian dari konsolidasi internal PBMA dengan seluruh Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah, serta pengurus Perguruan Mathla’ul Anwar se-Indonesia.