REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pelatih Tim All Star Liga Super Indonesia Miroslav Janu menjanjikan akan menampilkan permainan menyerang dengan memasang seluruh pemain pada pertandingan "perang bintang" melawan Sriwijaya Football Club di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (15/7).
"Pertandingan perang bintang lebih kepada gengsi dan menyenangkan para pencinta sepak bola Indonesia saja. Jadi, saya akan menurunkan seluruh pemain dengan cara bergantian. Tidak ada yang disimpan," ujarnya dalam keterangan pers bersama Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi dan kapten Sriwijaya FC Ponaryo Astaman, Sabtu.
Tim All Star yang diperkuat pemain hasil jajak pendapat (poling SMS) akan diperkuat 19 pemain, yakni penjaga gawang Kurnia Meiga, I Made Wirawan; pemain belakang Zulkifli Syukur, Ricardo Salampessy, Victor Igbonefo, Fabiano Beltrame, Hamkah Hamzah, Jajang Sukmara, Supriyono.
Kemudian, pemain tengah Atep, Gustavo Lopez, Zah Rahan, M. Ridwan, Ahmad Bustomi, Eka Ramdhani; pemain depan Fransisco Aldo Bareto, Bambang Pamungkas, Alberto Goncalves, dan Alejandro costas.
"Semula tim diperkuat 20 pemain. Namun, Safee Sali tidak bisa ikut karena cedera," katanya.
Tim itu tidak melakukan persiapan khusus menghadapi perang bintang mengingat hanya diberikan beberapa hari untuk berkoordinasi. "Para pemain sempat berkumpul di Jakarta, tetapi hanya koordinasi saja, sama sekali tidak sempat berlatih. Demikian pula setibanya di Palembang, kemarin (13/7), yang langsung jumpa penggemar di mal," ujarnya.
Selain minim persiapan, dia juga kesulitan mengatur komposisi pemain karena kelebihan striker. "Hampir 80 persen pemain Tim All Star sesuai dengan keinginan saya, tetapi menjadi kendala karena kebanyakan berposisi sebagai striker. Nanti, akan ada sedikit perubahan seperti menempatkan pemain depan pada membantu lini tengah pada sisi sayap," katanya.
Ia mengharapkan para bintang itu tidak bersikap egois mengingat akan ada pembagian waktu saat berada di lapangan. "Sebagai pemain bintang, tentunya mereka tidak biasa dicadangkan. Di sinilah dibutuhkan sikap tidak egois dan saling mengerti karena semua pemain akan diberikan kesempatan tinggal pada babak pertama atau kedua," ujarnya.
Pelatih terbaik pilihan penonton sepak bola Tanah Air ini pun masih merahasiakan pemain penyandang ban kapten. "Nanti saja, langsung lihat di lapangan saja. Saya berharap pemain termotivasi untuk menang meski pertandingan ini hanya gengsi saja," katanya.