Senin 16 Jul 2012 13:23 WIB

Gergaji Jeruji Besi, 55 Imigran Afghanistan Melarikan Diri

Seorang imigran gelap mengacungkan tangan tanda perdamaian saat menunggu pendataan di kantor Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (13/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Seorang imigran gelap mengacungkan tangan tanda perdamaian saat menunggu pendataan di kantor Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (13/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Sebanyak 55 orang imigran gelap asal Afghanistan kabur dari Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau

"Mereka kabur sekitar pukul 03.00 WIB," kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat Tanjungpinang, Yunus Junaid di Tanjungpinang, Senin.

Yunus mengatakan, sebanyak 15 orang berhasil ditangkap kembali saat bersembunyi di rawa-rawa Kampung Bulang, Batu 5 Tanjungpinang sekitar pukul 06.30 WIB.

"Sempat terjadi saling serang antara petugas Rudenim dengan para imigran kabur yang melengkapi dirinya dengan benda-benda tajam dan tumpul saat penangkapan. Seorang petugas juga luka akibat gigitan di tangan," kata Yunus.

Sebanyak 40 orang imigran yang saat ini masih kabur menurut Yunus masih dalam pengejaran bersama pihak kepolisian. "Kami masih lakukan pengejaran," kata Yunus.

Para imigran yang kabur itu menghuni blok di lantai tiga Rudenim, mereka kabur dengan cara menggergaji jeruji besi lantai tiga dan dua, sebelum melompat ke luar Rudenim dari atap lantai satu.

"Kemungkinan mereka menggunakan kawat baja untuk memotong jeruji besi, jika dengan gergaji besi tentu terdengar oleh penjaga," kata Yunus.

Sebelumnya imigran dari berbagai negara yang menghuni Rudenim Pusat Tanjungpinang sebanyak 371 orang, saat ini terdapat sebanyak 331 orang setelah 40 orang masih kabur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement