REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, dipastikan aman menjelang bulan suci Ramadhan. Hal itu disampaikan staf Pendataan Pangan PT Food Station Tjipinang Jaya, Eri Muhtarsyid.
"Masih stabil, rata-rata 2.500 ton per hari,"kata Eri saat dihubungi di Jakarta, Senin (16/7).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.250 ton beras dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk DKI Jakarta. Sebanyak 700 ton dikirim ke luar Pulau Jawa.
"700 ton ke Pontianak, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Makassar, Bangka, Batam, Jambi dan Medan," jelas dia.
Sementara sisanya sebanyak 550 ton dialokasikan untuk kebutuhan beras di luar Jakarta, di antaranya Bekasi, Karawang, Cirebon, Bogor, Depok, Tangerang dan Banten. Menurutnya, musim kemarau tidak akan banyak mempengaruhi fluktuasi harga beras.
"Kalau tidak ada bencana alam, insya Allah stabil saja," katanya.
Eri mengatakan, sejak 1 Juli kemarin, tidak ada perubahan harga beras kecuali untuk beberapa beras premium yang mengalami sedikit kenaikan harga. Data PT Food Station Tjipinang Jaya yang dicatat Senin, harga beras IR-64 per kilogram untuk kualitas 1 Rp 8.300, kualitas 2 Rp 7.750, kualitas 3 Rp 7.150.
Untuk beras Saigon dan beras Muncul masing-masing Rp 9.050 dan Rp 8.400 per kilogram. Sementara beberapa harga beras premium mengalami kenaikan pada 9 Juli. Harga beras Cianjur Slyp yang semula Rp 9.600 mengalami kenaikan Rp 100 menjadi Rp 9.700 per kilogram. Sementara beras Cianjur Kepala dari harga Rp 10.600 naik menjadi Rp 10.700 per kilogram.