REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Istri mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad, Sumiyati Mochtar, optimistis mampu melanjutkan kekuasaan yang pernah dipegang sang suami dengan memenangkan pilkada setempat 16 Desember mendatang.
"PAN dan Gerindra juga dikabarkan turut mendukung saya. Hasil survei internal DPD PDIP menjadi pegangan langkah awal saya," ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/7).
Menurut dia, kesiapannya maju menjadi calon Wali Kota Bekasi periode 2013-2018 ini dilandasi rasa prihatin terhadap kondisi Kota Bekasi pascaperalihan kekuasaan dari Mochtar yang dianggap minim kemajuan pembangunan.
"Saya ingin meneruskan perjuangan Mochtar, yaitu program-program seperti kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan pembangunan infrastruktur," katanya.
Menurut dia survei internal Desk Pilkada DPD PDIP Jawa Barat menempatkannya sebagai calon paling populer dibandingkan 11 calon lain yang ikut penjaringan PDIP untuk Pilkada nanti.
"Tiga bulan terahir masuk dunia politik, saya selalu diterima baik oleh masyarakat. Selama ini saya dan suami sangat dekat dengan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Sukses Sumiyati, Hiu Hindiana mengakui hasil survei DPD PDI menunjukkan bahwa masyarakat sangat mendukung Sumiyati. Hiu juga mengabarkan Partai Gerindra dan PAN siap menjadi koalisi dalam Pilkada.
"Gerindra dan PAN sudah mengirim surat tertulis kepada kami dan mereka siap bergabung mengusung Sumiyati," ujarnya.
Ketua Desk Pilkada PDI Perjuangan Kota Bekasi, Darius Dolok Saribu mengatakan, survei yang beredar itu tidak benar. Hasil survei yang dilakukan Jaringan Survei Indonesia (JSI) tersebut seharusnya bersifat rahasia dan hanya sebatas konsumsi internal DPD Partai.
"Yang berhak merilis hasil survei adalah DPD Partai, bukan orang per orang. Survei hanya salah satu indikator saja, masih banyak indikator yang akan digunakan DPP untuk menjatuhkan rekomendasi calon wali kota," katanya.