Senin 16 Jul 2012 21:53 WIB

Orang Kaya di Indonesia Naik Tajam

Indonesian Rupiah (IDR)
Foto: Reuters/Supri
Indonesian Rupiah (IDR)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pengamat ekonomi nasional, Cyrillus Harinowo Hadiwerdoyo mengatakan, jumlah penduduk kaya Indonesia sejak 2010 hingga saat ini meningkat tajam seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Pada 2012, penduduk kaya Indonesia sebanyak 30 juta orang, dan pada 2011 naik menjadi 36 juta orang.

Menjadi pembicara pada seminar di Kantor Bank Indonesia Banjarmasin, Senin (16/7), Harinowo memprediksi hingga 2015 menjadi 60 juta orang. Sedangkan penduduk kelas menengah, juga meningkat tajam dari sebelumnya, hanya 131 juta orang kini menjadi 140 juta orang.

Kondisi tersebut terjadi, tambah Harinowo, karena saat ini Indonesia sedang mengalami kebangkitan ekonomi yang cukup besar. Walaupun diketahui tidak sedikit warga yang masih berada di bawah garis kemiskinan. "Kita tahu masyarakat miskin di Indonesia masih cukup banyak jumlahnya. Namun, bukan berarti kita menampik kemajuan atau masyarakat kaya untuk diangkat ke permukaan," kata Harinowo yang mengangkat tema seminar dengan judul 'Indonesia Menuju Perekonomian USD 1 Triliun'.

Harinowo mencontohkan, saat ini beberapa perusahaan mobil besar seperti Toyota, Suzuki, Ford, Daihatsu dan lainnya, sedang meningkatkan produksi mobil di Indonesia secara besar-besaran, bahkan mereka produksi hampir dua kali lipat dari target awal. Salah satu produsen, awalnya akan memproduksi hanya 80 ribu unit mobil ternyata karena lonjakan permintaan dinaikkan menjadi 150 ribu dan kini menembus angka 200 ribu unit.

Hal tersebut, kata dia, tidak hanya terjadi pada satu merk mobil saja, tetapi juga sebagian besar merk mobil lainnya juga mengalami peningkatan produksi yang sama. Artinya, kata dia, Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, menjadi pasar yang cukup besar, bagi berbagai produk, mulai otomotif, penerbangan hingga makanan.

Industri otomotif nasional, kini juga kedatangan pemain baru yaitu General Motor yang membangun pabrik di Pondok Ungu Bekasi, dan pemain besar berikutnya yang akan muncul yaitu Ford. Perusahaan Unilever juga sukses dan meraup keuntungan hingga triliunan rupiah dengan hanya satu produk ice cream Magnum, belum produk-produk lainnya yang merambah hingga ke perdesaan.

Perusahaan lokal sejenis, Indofoods, Wings, Group Orang Tua, juga mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi. Semakin meningkatnya kesejahteraan masyarkaat Indonesia, juga ditandai dengan gaya hidup dan pola makan yang awalnya hanya minum kopi di pinggiran, kini juga sudah beralih ke kedai mewah seperti Starbuks, Kopi Bengawan Solo, Kopi Luwak dan lainnya yang tumbuh pesat.

"Di beberapa negara Starbuks banyak yang tutup, di Indonesia, justru terus menambah gerai dan kini mencapai 120 gerai," katanya.

Begitu juga dengan industri penerbangan, Garuda baru saja mendapatkan penghargaan 'the Best Airlines' dari Roy Morgan Australia, sebelumnya CAPA juga memberikan penghargaan yang sama. Kondisi tersebut, kata dia, juga dilihat dalam sekala kecil seperti di salah satu daerah di Kalimantan Selatan seperti di Kabupaten Tabalong.

Sumber daya alam yang cukup besar, mulai dari tambang hingga perkebunan, membuat daerah tersebut, bisa dikatakan tidak ada orang miskin. "Menurut Bupati Tabalong seandainya seluruh masyarakatnya mau bergerak sedikit saja untuk bekerja, niscaya tidak akan kekurangan, karena daerahnya cukup kaya," kata Harinowo mengakhiri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement