REPUBLIKA.CO.ID, Kelompok-kelompok teroris bersenjata yang melawan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali meningkatkan serangan mereka di sekitar ibukota. Serangan tersebut memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah.
Pertempuran berat juga terjadi di pinggiran kota Damaskus yang pecah pada Ahad (15/7). Kekerasan menyebar ke lingkungan selatan, termasuk Midan, Tadamon dan Zahera pada Senin, (16/7).
Teroris Tentara Suriah Merdeka juga menyerang sebuah konvoi militer di Barat Damaskus, desa Kfar Souseh, memicu bentrokan sengit di wilayah tersebut. Hingga berita ini diturunkan, tidak jelas berapa banyak orang tewas dalam bentrokan dua hari tersebut.
Sementara itu, pasukan Suriah juga melakukan pembersihan teroris di kota-kota lain, termasuk Idlib dan Aleppo, menyebabkan kerugian besar untuk teroris anti-pemerintah.
Suriah menjadi tempat kerusuhan mematikan sejak pertengahan Maret 2011 lalu dan banyak orang, termasuk sejumlah besar tentara dan personil keamanan, tewas dalam kekerasan itu.
Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah membunuh demonstran. Sementara Damaskus menyalahkan penjahat, penyabot dan kelompok teroris bersenjata sebagai pemicu kerusuhan, mereka juga diatur dari luar negeri.