REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Benda yang diduga bom yang digunakan untuk aksi perampokan di Kantor Kas BRI RS Sardjito Yogyakarta, Senin (16/7) dipastikan bukan bom. Tim gegana Brimob Polda DIY memastikan benda tersebut hanya replika bom dan bukan bom karena tidak memenuhi unsur sebagai bom.
"Bisa dikatakan bom jika memenuhi empat unsur yaitu jika switch, bahan peledak, power dan inisiator. Ini hanya ada switchnya aja dan inisiator. Tapi tidak ada power dan bahan peledaknya," terang AKP Suripto, Wakasubden Uji Bom Gegana Brimob DIY saat ditemui di markas Gegana Brimob DIY, Selasa (17/7).
Tim gegana sendiri langsung menyelidiki benda itu usai aksi perampokan di RS Sardjito, kemarin. Tim Gegana juga melakukan foto X Ray untuk identifikasi benda itu. Menurut Kaden Gegana Brimob Polda DIY, AKBP Maryono, pihaknya menemukan tiga tabung parfum, kabel, jam dan panel dalam benda tersebut.
Tabung parfum itu dirangkai sedemikian hingga menjadi bom. Namun rangkaian tersebut tidak diisi bahan peledak dan tidak menggunakan batere ataupun aki. "Kalau melihat rangkaiannya ini memang bom, tetapi karena tidak ada bahan peledaknya maka ini hanya replika," terangnya.
Diakuinya, rangkaian yangh dibuat perampok tersebut menunjukan bahwa pembuat sudah profesional. "Kalau melihat rangkaiannya ini sudah profesional," jelasnya.
Dikatakan Maryoto, penggunaan replika bom untuk perampokan ini merupakan modus baru dalam aksi di Yogyakarta. Namun Maryoto tidak mau menyimpulkan jika ada hubungan antara perampokan dengan pembuatan bom.
Menurutnya, replika bom itu hanya untuk menakut-nakuti saja. Meskipun rangkaiannya cukup bagus. Penyelidikan tim gegana tersebut juga sudah dilaporkan Polda DIY.
Seperti diketahui, Senin pagi kemarin aksi perampokan terjadi di kantor kas Bank BRI RS Sardjito. Pelaku menggunakan benda mirip bom dalam aksi tersebut.