Rabu 18 Jul 2012 05:42 WIB

Ajak Negara Teluk Persia, Iran: Usir Kapal Perang Asing

Kapal Perang AS, USNS Rappahannock
Foto: guim.co.uk
Kapal Perang AS, USNS Rappahannock

REPUBLIKA.CO.ID, Anggota parlemen Republik Islam Iran menyeru negara-negara Teluk Persia bersatu mengusir pasukan asing dari kawasan ini menyusul serangan berdarah kapal tempur Amerika Serikat terhadap sebuah perahu penangkap ikan di lepas pantai Uni Emirat Arab.

"Kehadiran kapal-kapal tempur pasukan asing, khususnya yang dikerahkan oleh kekuatan hegemonik dan agresif, sama sekali tidak menguntungkan pihak mana pun dan juga bagi keamanan Teluk Persia," demikian kata anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Hossein Naqavi Hosseini.

Ditambahkannya bahwa negara-negara Teluk Persia harus bekerja sama membatasi aktivitas kapal-kapal tempur asing dan mengusirnya dari kawasan.

"Republik Islam Iran senantiasa memperingatkan ancaman yang muncul dari kehadiran pasukan asing di kawasn Teluk Persia. Kami percaya dan menegaskan kembali bahwa kehadiran kapal-kapal perang kekuatan hegemonik dan agresif dunia justru akan merusak keamanan kawasan," tuturnya.

"Jangan dilupakan bahwa pula bahwa orang-orang Amerika yang menembak jatuh pesawat komersial Airbus berisi 300 penumpang [pada Juli 1988], dan sekarang mereka menyerang sebuah perahu penangkap ikan dari Uni Emirat Arab; sebuah negara yang sama sekali tidak memiliki konflik dengan Amerika Serikat," jelas Naqavi Hosseini tegas.

Serangan tersebut menurutnya mengindikasikan bahwa kehadiran pasukan dan kapal-kapal tempur asing di Teluk Persia hanya akan menebar ketidakamanan dan tensi di kawasan.

Kapal militer USNS Rappahannock menembakkan peluru berkaliber 50 milimeter ke sebuah perahu motor kecil di dekat dermaga Jebel Ali, Dubai, Senin (16/7). Akibatnya seorang nelayan tewas dan tiga lainnya cedera. Korban tewas dan cedera adalah warga Tamul Nadu, India.

sumber : IRIB/IRNA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement