Rabu 18 Jul 2012 11:59 WIB

Maju Terus Jadi Capres, Inilah Alasan Wiranto

Wiranto
Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan akan terus maju sebagai calon presiden pada 2014 dan menjelaskan alasannya.

"Saya ini katakanlah bahwa prajurit itu tak pernah mati dalam perjuangan. Perjuangan itu mati kalau dia sudah mati nanti. Saya ini masih hidup, sehat, dan tahu masalah yang menimpa negeri ini," ujar Wiranto di Jakarta, Selasa malam.

Oleh karena itu, lanjut Wiranto, apa salahnya kemudian dia melalui partainya tetap mengajukan diri sebagai calon presiden. "Yang menentukan nanti adalah rakyat dan Tuhan. Bukan pengamat, pemerhati, tua muda, jawa luar jawa. Yang penting tahu masalah dan tahu solusi," kata mantan Panglima ABRI itu.

Menurut dia, pemimpin yang diperlukan pada era globalisasi saat ini adalah pemimpin yang tahu masalah, punya ilmu dan pengalaman. "Berbeda dengan pemimpin zaman dahulu yang hanya bisa silat dan jago berperang kemudian diangkat jadi pemimpin."

Wiranto optimistis langkahnya menjadi capres akan melenggang dengan mulus. Pasalnya dia mengklaim elektabilitas dirinya masuk dalam lima besar dan partainya 11,9 persen. "Sementara ini maju. Maju itu tak hanya nekad, tapi juga tergantung perhitungan. Semua tergantung dari pemilu legislatif, ada persyaratannya tapi lihat bagaimana nanti," tambahnya.

Secara internal, Wiranto mengaku sudah melakukan deklarasi. Kendati demikian, dirinya mengaku fokus dalam menata partai. "Keberadaan partai sangat menentukan masyarakat. Sekarang bagaimana memperjuangkan agar hati nurani itu kembali. Kalau hati nurani tidak dipakai, ya seperti sekarang ini korupsi, nembak orang seenaknya," ujarnya mengakhiri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement