Rabu 18 Jul 2012 13:24 WIB

Anggota DPRD Kutuk Penembakan Warga Balaesang

Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Anggota DPRD kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Aswan M Daali menyayangkan tindakan penembakan yang diduga dilakukan aparat kepolisian saat menangani aksi penolakan eksplorasi bijih emas warga kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (18/7) siang.

"Menembak rakyat itu bukan solusi. Saya sangat menyayangkan dan mengutuk tindakan aparat kepolisian itu," kata Aswan di Palu. Dalam kejadian itu, lima orang dilaporkan terluka dan satu orang diantaranya kritis.

Aswan mengatakan, masyarakat berhak untuk menolak rencana PT. Cahaya Manunggal Abadi untuk mengolah lahan pertambangan di Balaesang Tanjung karena sebagian lahan tersebut adalah lahan perkebunan masyarakat.

"Kita harus menghargai hak-hak masyarakat. Wajar kalau mereka menolak karena lahan yang mau dijadikan lokasi tambang di atasnya ada cengkeh, kakao dan kelapa," kata Ketya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Donggala itu.

Aswan meminta agar pimpinan aparat kepolisian menarik pasukannya dari lokasi karena bisa menimbulkan korban yang lebih banyak. "Kita tidak ingin masyarakat terus menjadi korban," katanya.

Politis Partai Golkar asal daerah pemilihan wilayah pesisir pantai barat Donggala ini mengatakan, dia akan turun ke lokasi melakukan penelitian lebih jauh atas tragedi yang menimpa masyarakat Balaesang Tanjung tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement