REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Dewa Parsana masih belum bisa menerangkan lebih jauh atas insiden penembakan yang diduga dilakukan anggota polisi di Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala.
"Saya masih cek dulu," kata Dewa Parsana melalui pesan singkat, Rabu.
Dewa Parsana juga tidak menyebutkan apakah penembakan menggunakan peluru tajam atau peluru karet.
Saat ini, aksi pemblokiran massa Kecamatan Balaesang Tanjung yang menolak eksplorasi perusahaan tambang PT Cahaya Manunggal Abadi masih terjadi.
Eksplorasi perusahaan tersebut dilakukan karena warga khawatir perkebunan cengkeh miliknya akan musnah. Aksi tersebut sudah terjadi beberapa kali dalam satu bulan ini.
Hingga saat ini satu orang korban bernama Sandra terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diduga kuat terkena tembakan di bagian rusuk kiri.
Empat korban lainnya adalah Aksan, tertembak di punggung kanan. Aidin tertembak di betis kiri. Culi di bagian paha dan Iting belum diketahui lukanya. Insiden itu terjadi di Desa Kamonji, sekitar 100 kilometer arah utara Kota Palu.