REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pertimbangan Pusat Organda, Eka Sari Lorena, menyatakan banyaknya perusahaan swasta dan BUMN yang menggelar mudik bersama menjelang Lebaran menyebabkan turunnya omset pemasukan bus. Hal ini terjadi pada beberapa tahun terakhir.
"Itu terlihat dari sebelum ramai mudik bersama perusahaan, biasanya H-7 atau H-5 sudah ramai penumpang, tapi mulai beberapa tahun terakhir terutama 2011, baru H-3 penumpang bus ramai," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (18/7).
Dia mengatakan perusahaan pemenang proyek mudik massal, biasanya tidak beroperasi secara rutin di jalur mudik itu. "Sedangkan perusahaan yang rutin beroperasi di sana malah mengalami turunnya pemasukan," kata Eka. Karena itu, ia meminta pemilihan bus yang dijadikan kendaraan mudik massal lebih transparan dan menggunakan permintaan layanan yang jelas.
Ia juga mengatakan semakin maraknya perusahaan yang mengadakan mudik bareng berdampak pada agen-agen bus di daerah. Eka mengimbau pemerintah menyosialisasikan dan mengatur kegiatan mudik bersama dengan melibatkan perusahaan oto (PO) bus swasta serta Organda.