Kamis 19 Jul 2012 14:34 WIB

Wuih, Ini Dia 'Pohon Duit' yang Bikin Tajir Petani (1)

Perkebunan Karet (Ilustrasi)
Foto: AGROBISNIS-ONLINE.BLOGSPOT.COM
Perkebunan Karet (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN---Nyaris setiap rumah di lokasi pemukiman sentra perkebunan karet rakyat Desa Panggung dan Inan Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan terpampang antena prabola.

Padahal satu dasawarsa lalu kawasan itu masih terlihat banyak tali temali dawai sebagai alat memperkuat antena radio.

Begitu pula di banyak halaman rumah kawasan setempat terparkir aneka jenis mobil dan kendaraan roda dua aneka merk, padahal sebelumnya memiliki sebuah sepeda pun, sudah dinilai sebagai orang yang terbilang kaya.

Perubahan drastis gaya hidup warga yang berada di kaki Pegunungan Meratus tersebut terjadi setelah begitu banyak warga kian serius menggeluti perkebunan karet, dan menyulap wilayah padang alang-alang, semak belukar, gunung gundul menjadi sebuah hamparan hijau pohon karet.

Apalagi teknologi budidaya tanaman karet dari varietas kampung ke karet varietas unggul kian dikuasai, membuat warga setempat kian ketagihan menggeluti usaha yang tidak memerlukan investasi mahal dan memeras otak tersebut.

"Warga kami sekarang tidak lagi merasa rendah diri dengan orang-orang yang datang di kota, atau mereka yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), karena kalau diukur tingkat penghasilan kami sudah bisa mengimbangi," kata Pak Duar tokoh warga Inan.

Duar menyebutkan perubahan tersebut terjadi setelah harga karet alam terus membaik dan bertani jenis komoditi tersebut tak pernah tergerus sebuah resesi ekonomi, baik resesi ekonomi nasional maupun resesi ekonomi global.

Bahkan saat nilai rupiah anjlok ke tingkat paling rendah terhadap nilai Dolar AS di saat itu pula harga karet justru melambung melebihi harga komoditi-komoditi lain, sebab karet adalah komoditi ekspor yang harga jualnya dihitung dengan nilai mata uang dolar AS.

Seperti masa transisi pemerintahan Orde Baru ke reformasi dulu dimana nilai rupiah anjlok warga setempat malah menikmati membaiknya harga karet, kata warga lain menambahkan.

Melihat kenyataan tersebut, maka banyak warga bukan saja di dua desa itu tetapi hampir seluruh kawasan Kabupaten Balangan, bahkan warga kabupaten lain di Kalimantan Selatan berlomba berkebun karet.

Pohon karet varietas kampung yang tua ditebang dikonversi dengan karet varietas unggul yang tingkat produksinya besar, lahan terlantar digarap menjadi lahan karet, dan nyaris tak ada lagi lahan yang tak bernilai.

Bahkan pula lahan-lahan yang tadinya dianggap marginal, seperti rawa, lereng gunung, dan lahan kering pun semuanya diperebutkan untuk perluasan tanaman yang memproduksi bahan baku ban kendaraan bermotor tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement