Jumat 20 Jul 2012 01:00 WIB

Kisah Bom di Indonesia (I), Bom untuk Manchester United

Rep: selamat ginting/ Red: M Irwan Ariefyanto
Bom di hotel JW Marriot dan hotel The Ritz Carlton
Foto: rumgapres
Bom di hotel JW Marriot dan hotel The Ritz Carlton

REPUBLIKA.CO.ID,Pada 16 Juli 2009, Manchester United (MU) lewat situsnya mengeluarkan daftar nama 22 pemain yang diajak dalam tur Asia, termasuk ke Indonesia. MU akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Jumat, 18 Juli 2009. Tim Setan Merah akan duel melawan tim nasional Merah Putih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad, 20 Juli 2009.

Sejumlah pemain bintang MU akan merumput di Senayan, seperti Edwin van der Sar, Patrice Evra, Rio Ferdinand, Gary Neville, John O`Shea, Nani, Paul Scholes, Michael Carrick, Ryan Giggs, Michael Owen, Dimitar Berbatov, dan Wayne Rooney.

Harga tiket pertandingan yang melangit seperti tak dihiraukan penggemar MU di Tanah Air. Misalnya untuk kelas VVIP Rp 3,5 juta, VIP Barat Rp 1,5 juta, dan VIP Timur Rp 1 juta. Sementara yang termurah adalah tiket kategori III yang dijual Rp 100 ribu. Dan, pembelian tiket hanya berlaku lewat pemesanan.

Tim nasional Indonesia yang menginap di JW Marriot pun menyatakan siap bertanding. Pada Jumat pagi, 17 Juli 2009, sekitar pukul 06.45 WIB, mereka meninggalkan Hotel Marriot menuju Senayan untuk melakukan latihan. Selang satu jam se telah itu, sebuah bom meledak di Hotel Marriot dan dan Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 07.47 dan 07.57 WIB. Padahal, Tim Set an Merah rencananya akan menginap di Hotel Ritz Carlton selama di Jakarta.