Jumat 20 Jul 2012 21:46 WIB

Lathaif Al-Mannan, Dedikasi bagi Para Wali (4-habis)

Rep: Nashih Nashrullah / Red: Chairul Akhmad
Kitab (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Kitab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut Abu Al-Hasan As-Syadzili, anugerah Allah yang paling berharga bagi hamba-Nya ialah ridha terhadap ketentuan, sabar di saat cobaan mendera, tawakal kepada Allah kala kesulitan, dan bertobat kembali kepada Nya.

“Bila keempat hal ini bisa terintegrasikan di diri seseorang melalui jalur mujahadah dengan tetap mengikuti sunnah dan para imam, maka kewaliannya bisa dibenarkan,” ujarnya.

Sedangkan, apabila jika anugerah itu muncul dari pemberian yang berasal dari kecintaan Allah terhadapnya, maka sempurnalah kewaliannya.

Sebagaimana disebut dalam Alquran, “Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al-Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (QS. Al-A’raf [7]: 196). Kategori yang terakhir ini merupakan tingkatan kewalian yang kedua (waliyyun yatawallahullah).

Menurut Ibnu Athaillah, kedua derajat kewalian itu tidak bisa disamakan. Konsepsi yang pertama lebih menekankan pada hasil mujahadah dan komitmen seseorang terhadap agama. Karenanya, kategori ini lebih tepat disebut dengan kewalian mikro (wilayat as-sughra).

Sedangkan konsep yang kedua menitikberatkan pada rasa cinta dan perhatian yang diberikan oleh Allah untuk hamba-Nya yang terpilih. Kategori ini tidak dimiliki oleh sembarang orang. Karenanya, kerap diistilahkan dengan (wilayat al-kubra). “Klasifikasi ini cukup berdasar,” kata Ibnu Atha.

Mengingat kata “shalihin” yang dimaksud di ayat ke 196 surah Al-A’raf bukan sekadar kesalehan yang dimiliki kebanyakan awam. Akan tetapi, makna yang dikehendaki lebih mendekati makna kefanaan dan kecintaan Allah dan hamba.

Sebagaimana yang diteladankan oleh para rasul Nya. Definisi ini sesuai dengan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yusuf AS, untuk dipertemukan dengan orang-orang saleh. Arti kata saleh dalam doanya itu ialah para rasul-rasul-Nya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement