REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa La Nyalla Mahmud Mattalitti memperingatkan Ketua PSSI Djohar Arifin untuk menaati keputusan Joint Committee (JC) PSSI, di antaranya bersepakat untuk mengambil alih pengelolaan Timnas Indonesia oleh JC.
Penegasan tersebut disampaikan La Nyalla, Jumat, menyusul rencana pemanggilan pemain klub Liga Super Indonesia (ISL) oleh PSSI Djohar untuk memperkuat Timnas U-23 plus dalam laga hiburan menghadapi Everton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pekan depan.
"Saya tegaskan, saudara Djohar jangan terus-terusan merusak klub dan stakeholder sepakbola. Sudah ada kesepakatan di JC bahwa Timnas akan langsung di bawah kontrol JC sehingga nanti JC yang akan menentukan siapa pelatih dan ofisialnya. Selanjutnya pelatih akan memanggil pemain-pemain terbaik, baru nantinya klub-klub ISL akan melepas pemainnya," urai La Nyalla dalam siaran persnya, Jumat malam.
Hal itu dikatakan La Nyalla terkait dengan pemanggilan pemain yang akan dilakukan oleh PSSI untuk menjalani pertandingan internasional yang salah satunya turun di "Java Cup 2012" dan menghadapi klub asal Spanyol, Valencia.
PSSI telah menunjuk Aji Santoso dan Nil Maizar sebagai pelatih, dan nama-nama pemain yang dipanggil baru akan diumumkan secara terbuka pada Senin mendatang (23/7). Diantara nama-nama pemain yang akan dipanggil adalah termasuk Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo yang memperkuat klub Pelita Jaya yang selama ini bernaung di bawah kompetisi ISL.
Menanggapi hal itu, La Nyalla memperingatkan dalam pertemuan perdana Joint Committee PSSI di Hotel Le Meridien Jakarta yang dihadiri tim investigasi AFC pada Kamis 12 Juli lalu, disepakati beberapa hal penting, di antaranya adalah soal Timnas Indonesia diputuskan berada di bawah kendali JC dan bukan lagi di bawah PSSI.
"JC dan AFC sudah sepakat, bahwa Timnas Indonesia langsung ditangani oleh JC. Siapa pelatihnya dan ofisialnya ditentukan oleh JC. Bukan lagi oleh PSSI. Ini salah satu keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan Kamis lalu dan akan dilanjutkan pada pertemuan lanjutan 24 Juli nanti," ungkapnya.
La Nyalla menambahkan, pihaknya dari Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) tak akan sekali-kali melanggar keputusan yang dibuat bersama antara JC dan AFC tersebut dan jika pihak PSSI berbuat semena-mena maka hal itu sama dengan memperkeruh keadaan dan mengangkangi FIFA dan AFC yang bisa berbuntut jatuhnya sanksi skorsing.
"Sikap saya jelas, saya meminta klub-klub ISL untuk tidak mengirimkan pemainnya kepada Djohar Arifin. Kita hanya akan mematuhi keputusan-keputusan JC yang diapproval (disetujui) oleh AFC," demikian La Nyalla Mattalitti.