REPUBLIKA.CO.ID, Kapal Induk Amerika Serikat, USS John C. Stennis dilaporkan telah tiba di Teluk Persia pada 16 Juli lalu. Keputusan Washington yang mempercepat pengiriman kapal induknya ini ke Timur Tengah kian mempertebal keyakinan bahwa Gedung Putih semakin meningkatkan intervensinya di kawasan.
Kehadiran Amerika di berbagai kawasan dunia baik dengan membangun pangkalan militer atau mengirim kapal induknya kini menjadi kebijakan lumrah Gedung Putih. Timur Tengah dan Teluk Persia yang menyimpan sekitar 63 persen dari cadangan energi dunia senantiasa menjadi incaran kekuatan besar dunia.
Keluarnya Inggris dari Terusan Suez pada tahun 1968 yang juga mencakup Teluk Persia telah memberikan peluang bagi AS untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan dan mencegah rivalnya (Uni Soviet di era perang dingin) untuk memasuki kawasan ini. Selanjutnya AS senantiasa ikut dalam transformasi di kawasan dan berperan besar bagi perubahan yang ada.
Pangkalan militer AS di Timur Tengah tersebar di berbagai negara seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Irak, Oman dan Kuwait. Di antara pangkalan tersebut, Armada Kelima AS yang terletak di kawasan al-Jafir, Bahrain merupakan pangkalan militer terpenting Washington di kawasan. Namun kini rupanya Amerika tak puas hanya dengan menempatkan pasukan dan armada militernya di kawasan, Washington pun mulai mengerahkan kapal induknya untuk memperkuat pasukan.
Saat ini terdapat tiga kapal induk AS yang ditempatkan di kawasan, USS Abraham Lincoln, USS Enterprise dan USS Dwight D. Eisenhower. USS Abraham Lincoln ditarik ke AS dan digantikan dengan USS Dwight D. Eisenhower. Hal ini diungkapkan oleh Pentagon Sabtu lalu yang membenarkan pengiriman kapal induk USS John C. Stennis ke Teluk Persia.
Sekretaris Pers Pentagon, George Little, mengatakan, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menyetujui permintaan percepatan penyebaran kapal induk John C. Stennis lebih awal empat bulan dari yang sudah direncanakan. "Penyebaran kapal akan dilakukan pada akhir musim panas ini. Keputusan tersebut untuk mendukung kekuatan Angkatan Laut kita di Timur Tengah," tambah Little.
Kini muncul satu pertanyaan, sebenarnya apa tujuan Amerika meningkatkan pasukannya di Teluk Persia ?
Ikuti Whatsapp Channel Republika