Sabtu 21 Jul 2012 08:51 WIB

FBI dan CIA Sibuk Selidiki Insiden Bom Bus Israel

Petugas FBI (ilustrasi)
Foto: Reuters
Petugas FBI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Presiden AS Barack Obama berjanji solidaritas dengan Bulgaria, Kamis, sehari setelah "serangan kejam" bunuh diri terhadap satu bus pelancong Israel yang menewaskan enam orang.

Dalam satu pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov, Obama menyampaikan dukungannya terhadap investigasi yang sedang berlangsung, dan untuk rakyat Bulgaria di masa sulit ini," kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.

Kedua pemimpin membahas kemitraan "yang kuat dan kerja sama kontra-terorisme yang sangat baik" negara mereka, tambahnya, dengan mengatakan Obama "menegaskan kembali kutukannya terhadap serangan kejam itu."

FBI dan CIA bekerja sama dengan para peneliti Bulgaria untuk mencoba mengidentifikasi orang-orang di belakang pemboman bunuh diri Rabu tersebut. Serangan, yang pertama dari jenisnya terjadi di Bulgaria, menewaskan lima warga Israel dan sopir bus warga Bulgaria mereka.

Pelaku pengeboman, menghantam bus itu ketika melaju dari bandara ke resor Burgas di Laut Hitam, juga meninggal.Rekaman video bandara yang dikeluarkan oleh otoritas Bulgaria memperlihatkan tersangka pembom mseorang laki-laki kulit putih berusia pertengahan tiga puluhan dengan rambut panjang, mungkin wig, membawa ransel dan tas laptop.

Israel menuduh Iran dan Hizbullah sebagai pelaku serangan itu, namun tuduhan-tuduhan tersebut mereka bantah dengan keras. Pada Rabu, Obama menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement