REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Arema Indonesia yang telah menuntaskan kompetisinya di ajang Liga Super Indonesia (LSI) langsung bergerak cepat dengan membidik Roman Chmelo (Arema LPI) untuk mengisi posisi tengah yang selama ini masih memiliki celah.
"Media Officer" Arema Indonesia Sudarmaji, Sabtu mengakui, Roman Chmelo saat ini memang masuk daftar incaran prioritas manajemen untuk memperkuat lini tengah Singo Edan pada musim depan (2012-2013).
"Kami memang membutuhkan seorang 'playmaker' andal dan salah satu pemain yang menjadi bidikan manajemen adalah Roman Chmelo yang juga pernah memperkuat Arema sebelum terpecah menjadi dua, bahkan mengantarkan Singo Edan menjadi kampiun pada musim 2009/2010," tegasnya.
Hanya saja, lanjutnya, harapan manajemen untuk mengembalikan Roman Chmelo ke Stadion Kanjuruhan memang tergantung keputusan pemain asal Slovakia itu. Roman saat ini masih terikat kontrak dengan Arema LPI, namun dua bulan ke depan kontrak itu sudah habis.
Setelah kontranya dengan Arema LPI habis, apakah Roman akan tetap bertahan dan memperkuat Arema LPI atau pindah ke klub lain, bahkan menerima pinangan Arema LSI juga tergantung dia sendiri. "Kami sangat serius dan berharap Roman bisa bergabung dengan Arema LSI," ujarnya.
Namun demikian, katanya, jika Roman Chmelo bersedia bergabung, maka harus ada satu pemain asing Arema yang harus terdepak dari Singo Edan. Musim lalu, Arema selalu kalah bersaing di lini tengah, sehingga musim depan harus ada 'playmaker' andal seperti Roman Chmelo.
Apalagi, kata Darmaji, berdasarkan rapor dan hasil evaluasi setelah Arema menuntaskan kompetisi, pelatih Suharno juga merekomendasikan agar manajemen mencari seorang "playmaker" yang juga bisa mengatur serangan serta memanjakan penyerang dengan suplai bolanya.
"Kami berharap Roman Chmelo menyusul rekan-rekannya yang sudah bergabung dengan Arema LSI menjelang putaran II musim kompetisi 2011-2012," tandasnya.
Pemain Arema LPI yang sebelumnya telah bergabung dengan Arema LSI adalah Hendro Siswanto, Kurnia Meiga, Muhammad Ridhuan, Sunarto, Dendi Santoso, dan Johan Al Farizie.