REPUBLIKA.CO.ID, Meraih medali di ajang Olimpiade bukanlah perkara muda. Terlebih lagi para atlet Muslim dalam keadaan berpuasa. Sebanyak 3.000 atlet Muslim tercatat berlaga di ajang Olimpiade London, Inggris.
Sulaeman Nyambui dari Tanzania merupakan atlet Muslim yang pernah berlaga di Olimpiade pada saat bulan Ramadhan. Atlet lari ini berhasil merebut perak di kompetisi lari 5000 meter pada Olimpiade tahun 1980 dan saat itu dia dalam keadaan berpuasa.
“Setelah Anda memutuskan untuk melakukan sesuatu, Allah selalu bersama anda,” kata Nyambui yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Tanzania Asosia Atletik setelah lulus dari Universitas Texas di El Paso.
Sama seperti Olimpiade 1980, tahun ini pun musim panas menyambangi Olimpiade di London, dan saat itu bertepatan dengan bulan ramadhan ketika umat islam diwajibkan untuk menjauhkan diri dari makanan, minuman, seks selama kurang lebih satu bulan.
Ramadhan telah dimulai dan Olimpiade akan berlangsung dari 27 Juli sampai 12 Agustus. Tahun ini lebih dari 3.000 atlet Muslim akan bersaing di Olimpiade, namun banyak diantara mereka yang tidak akan berpuasa. Hal ini sudah disetujui oleh otoritas keagamaan.
Atlet muslim yang akan berkompetisi sambil berpuasa di antaranya Atlet Asosiasi Basketball Hakeem Olajuwon dan Shareef Abdur-Rahim, Atlet Sepakbola Hamza dan Husain Abdullah bersaudara, dan bintang sepak bola Karim Benzema dan Mahamadou Diarra.
Mereka sudah berlatih dan berolahraga sambil berpuasa sebelumnya. Mereka mengatakan, puasa ramadhan akan meningkatkan disiplin, fokus, dan spiritualis, dan itu semua akan meningkatkan kinerja mereka. Sementara beberapa penelitian medis mengatakan bahwa puasa secara jelas akan menimbulkan sakit pada kinerja atletik, dan beberapa yang lain mengatakan hampir tidak menemukan konsekuensi.
Dokter mengatakan, dampak puasa juga tergantung pada faktor-faktor cuaca. Jika berpuasa pada hari yang dingin akan lebih mudah bagi seorang atlet daripada dia berpuasa di sore hari yang panas.
Islam secara tradisional mempertahankan bahwa orang yang sedang sakit atau bepergian dapat menunda puasa mereka, dan menggantinya nanti. Para ulama islam di Mesir dan uni Emirat Arab melebarkan pengecualian tersebut bagi para atlet olimpiade pada tahun ini.