REPUBLIKA.CO.ID, Bila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan gembong-gembong setan dibelenggu, sehingga benar-benar keberadaan bulan yang suci tersebut nyaman untuk beramal kebaikan sebanyak-banyaknya tanpa rintangan berarti.
Namun, yang nyata adalah hadits ini merupakan bahasa kiasan (kinayah). Pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka karena jalan menuju kebaikan dibuka lebar-lebar dengan sangat mudah, lengkap dengan nilai yang berlipat ganda.
Pada bulan Ramadhan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu karena jalan menuju keburukan seakan-akan tertutup, buntu, karena manusia sama berlomba-lomba beramal kebaikan. Semangat beragamanya naik. Seakan-akan tidak ada pintu yang lebar bagi setan untuk menggodanya.
Pada bulan yang istimewa ini, terdapat sekian banyak wahana yang bisa dimanfaatkan dalam rangka penggemblengan dan pemanasan diri itu. Dari yang wajib, seperti puasa dan zakat fitrah, hingga yang sunnah, seperti i'ikaf, tadarus, tarawih, sedekah, dan sebagainya.
Dari yang berbentuk fisik, seperti memberi makanan berbuka kepada fakir miskin hingga yang psikis seperti sabar, tawakal, amanah, jujur, dan sebagainya. Wahana yang tersedia yang bermacam-macam ini sesuai dengan nama-nama bulan Ramadhan yang lain.