REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menyusul kebakaran yang melanda Pasar Projo Ambarawa, Kabupaten Semar, Pemerintah kabupaten setempat segera merelokasi para pedagang. Pemkab Semarang telah menyiapkan lokasi di sepanjang jalan baru, yang berada di belakang pasar Projo.
"Sebanyak 1.224 pedagang akan direlokasi ke jalan baru belakang pasar," ungkap Bupati Semarang, dr H Mundjirin usai berdialog dengan sejumlah pedagang korban kebakaran di Pendapa Kecamatan Ambarawa, Sabtu (21/7).
Ia menyampaikan, berapa bulan atau berapa tahun relokasi ini akan berlangsung belum tahu. Semua tergantung berapa lama pasar Projo akan dibangun kembali.
Langkah relokasi semua pedagang ini untuk menghindari kecemburuan sosial. Meski ada pedagang yang kiosnya tak terbakar tetap harus direlokasi.
"Tercatat ada 1.224 pedagang yang resmi berizin. Sedangkan pedagang tak berizin berjumlah 450 orang, ditambah 70 pedagang di tepi jalan besar," paparnya.
Saat ini, lanjut Mundjirin, sedang dihitung jumlah kios yang terbakar termasuk lokasi yang tersedia untuk telokasi para pedagang. Karena jumlah pedagangnya ribuan, sementara ukuran kios darurat hanya sekitar 2 x 1,5 meter per kios.
"Estimasi biaya untuk membangun kios darurat, termasuk sarana air, pemasangan jaringan listrik dan lainnya bisa mencapai Rp 1,25 miliar," jelasnya.
Pemkab Semarang, masih ujar Mundjirin, akan mendapat klaim asuransi atas kebakaran pasar tersebut sekitar Rp 2 miliar. Karena bangunan pasar Projo Ambarawa sudah diasuransikan.
Dana itu akan dimanfaatkan untuk membuat pasar darurat. Jika memang dananya kurang, Pemkab akan mengalihkan atau menggeser anggaran yang tidak perlu.
Misalnya rencana pembelian tanah untuk RSUD Ungaran bisa digeser karena ini sifatnya darurat. "Tapi itu tergantung persetujuan dewan,?? tambahnya.
Saat ini pemkab akan berkonsentrasi agar para pedagang bisa kembali berjualan sebelum Lebaran. Pihaknya belum berpikir untuk membangun pasar secara permanen mengingat keterbatasan anggaran.
"Nanti Pemkab Semarang akan mengajukan bantuan anggaran ke Pemprov Jawa Tengah untuk membangun kembali pasar Projo," jelasnya.
Sebelumnya pasar Projo nyaris ludes diamuk si jago merah pada Jumat (20/7) sekitar pukul 22.00 WIB. Kebakaran ini menghanguskan sedikitnya 956 petak kios dan lapak pedagang.
Kabid Pasar dan PKL, Yosef Gunawan Wibisono menerangkan, setelah melakukan pendataan di lapangan. Sementara ada 124 kios dan 607 petak lapak di lantai satu yang terbakar.
Sementara di lantai dua ada 34 kios dan 349 petak lapak pedagang yang terbakar."Total kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, baik dari sisi banhunan dan harta benda pedagang," ujarnya.