REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Baru-baru ini beredar sebuah video yang memuat gambar Presiden Suriah Bashar al-Assad menyanyi lagu ulang tahun saat menghadiri pesta milik kakak iparnya. Dalam video tertanggal Agustus 2011 tersebut, Assad terlihat bernyanyi dengan gembira ditengah konflik yang terus melanda negaranya.
Aktivis oposisi Suriah tengah menyoroti sebuah video baru yang dirilis terkait Assad. Dalam video Assad digambarkan tengah bergembira di acara ulang tahun yang diselenggarakan kakak iparnya. Assad bahkan sempat ikut menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun', dalam video tersebut.
Padahal waktu dibuatnya video merujuk pada bulan Agustus 2011. Saat itu, kekerasan dan konflik di Suriah tengah berlangsung. Setiap hari pertumpahan darah terjadi di sana. Namun, dari apa yang tergambar dalam video, aktivis oposisi mengatakan Assad dan keluarganya seperti tak bergeming dengan pertumpahan darah yang terjadi.
Selain itu, sebuah bocoran email masuk (inbox) milik Assad juga telah diterbitkan oleh Al Arabiya. Dari inbox tersebut terungkap gaya hidup mewah yang dinikmati Assad dan istrinya, ditengah konflik yang terus bergolak di Suriah.
Menurut laporan, Assad juga terlihat masih dapat menikmati hidupnya dengan beberapa lagu yang ia unggah melalui iTunes. Hasil laporan mengungkap, Assad sempat mengunggah lagu milik grup duo asal Inggris Right Said Fred, penyanyi country Amerika Serikat Blake Shelton, New Order, dan grup dance AS LMFAO.
Assad juga menggunakan email buatan, untuk menghindari sanksi AS. Sementara di inbox Video Youtube kedua pasangan (Assad dan Istri), terlihat mereka kerap berbagi video sedih, lucu, atau video klip musik.
Bahkan di dalam inbox email milik Asmaa al-Assad terlihat, ia tercatat sering membeli furnitur-furnitur mahal yang ia pesan melalui online. Pesanannya tersebut ia kirim ke alamat tertentu di negara Teluk Arab, dan bukan ke Suriah. Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011.
Pemerintah Suriah mengatakan, penjahat dan teroris berada di balik kekerasan yang terjadi. Sebaliknya pihak oposisi mengklaim kerusuhan dipicu tindakan keras aparat keamanan di Suriah