REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Alhamdulillah, hanya karena pertolongan Allah semata, empat relawan Indonesia yang tergabung dalam Divisi Konstruksi MER-C tiba di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (21/7) sekitar pukul 21.00 WIB atau pukul 16.00 waktu setempat.
“Setelah menempuh perjalanan udara dari Jakarta menuju Kairo selama 16 jam ditambah perjalanan darat selama tujuh jam dari Kairo menuju Rafah, akhirnya tim berhasil menembus blokade Jalur Gaza,” tutur Relawan MER-C di Gaza, Nur Ikhwan Abadi, kepada ROL, Selasa (24/7), melalui surat elektronik.
Keempat relawan tersebut adalah Mulyadi, Sariyo, Sumadi dan Wanto yang berasal dari Wonogiri Jawa Tengah. Mereka akan mengemban amanah untuk memulai tahap kedua pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza, Palestina.
Wajah haru dan bahagia nampak terlihat dari seluruh relawan saat pertama kali bertemu dengan relawan yang saat ini sedang bertugas di Jalur Gaza. Turut menjemput para relawan tersebut di perbatasan Rafah adalah Nur Ikhwan Abadi, Abdillah Onim dan Muhammad Husein.
Wanto yang merupakan pimpinan rombongan menyatakan haru dan bahagianya. Sejak 2009 mereka sudah ingin beramal saleh membantu saudara-saudaranya di Gaza, dan baru setelah tiga tahun kemudian niat tulus tersebut terlaksana. “Ini semua berkat izin dan pertolongan Allah semata,” ujar Wanto.
Wanto dan rekan lainnya juga tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu perjalanan mereka. Terutama kepada KBRI Kairo yang secara khsusus menjemput mereka di Bandara International Cairo.
Dengan kedatangan keempat relawan ini, maka dalam beberapa hari ke depan pembanguanan tahap kedua RSI akan segera dimulai. Direncanakan para relawan akan bekerja pada malam hari di bulan Ramadhan ini. Hal ini dikarenakan, suhu di Jalur Gaza yang cukup panas dalam sepekan terakhir.
Diperkirakan cuaca panas ini akan terus meningkat dalam dua bulan ke depan, yang tentu saja akan menguras tenaga para relawan. Ditambah lagi, lamanya waktu puasa yang mencapai 16 jam dalam sehari akan membuat para relawan sulit untuk bekerja. Untuk itu, pada bulan Ramadhan ini para relawan akan bekerja sejak pukul 10 malam (ba’da shalat Isya) hingga dinihari.