Rabu 25 Jul 2012 01:12 WIB

Korban Air Bah Padang Butuh Dapur Umum

 Seorang warga berpegangan pada sebuah tali saat banjir bandang, di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam
Foto: ANTARA
Seorang warga berpegangan pada sebuah tali saat banjir bandang, di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG - Warga korban bencana air bah yang melanda tujuh titik di Kota Padang, Selasa (24/7) malam, membutuhkan dapur umum dan tenda darurat untuk berteduh.

Salah seorang warga di kawasan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Riko, mengatakan, melihat kondisi yang melanda daerahnya diperlukan dapur umum dan juga tenda darurat bagi warga.

"Dengan kondisi ini kita tentu sangat butuh dapur umum dan juga tenda darurat bagi masyarakat yang rumahnya terendam air, apalagi saat ini adalah bulan Ramadhan," kata dia. Meluapnya sungai di kawasan Limau Manis itu, menurut dia, akan berdampak pada kesiapan masyarakat dalam melaksanakan ibadah puasa, karena itu perlu didirikan dapur umum.

Masyarakat di lokasi kejadian tersebut berharap dapur umum sudah berdiri Rabu pagi, sebab proses evakuasi di lokasi itu masih terus berlangsung.

Kawasan Limau Manis merupakan salah satu daerah terparah yang dilanda air bah. Berdasarkan keterangan warga setempat, ada sekitar 17 kepala keluarga (KK) yang masih terisolasi, meski belum ada data resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement