REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Jenderal Suriah Manaf Tlass, Selasa waktu setempat, menyerukan rakyat Suriah untuk bersatu dan mulai membangun negara pasca-Presiden Bashar al Assad pada saat ia membuat penampilan publik pertama sejak membelot dari pasukan Suriah.
Membaca pernyataan yang sudah disiapkan di jaringan televisi Al Arabiya yang berbasis di Arab Saudi, Tlass meminta rakyat Suriah untuk "bersatu ... untuk mengabdi kepada Suriah setelah Bashar ...dan melakukan hal yang mustahil, untuk memastikan kesatuan Suriah, dan pastikan untuk memulai membangun Suriah baru."
Tlass, yang membelot pada 6 Juli mengatakan ia "meninggalkan (Suriah) dalam masa-masa sulit bagi negara, pada saat darah orang tak berdosa bercucuran, dan satu-satunya kejahatan adalah untuk menyerukan kebebasan." Ia mengatakan "Suriah baru ... tidak harus dibangun di atas balas dendam, pengecualian atau monopoli."
Tlass mengatakan ia tidak menyalahkan para tentara yang tidak membelot, dan menambahkan bahwa "apa pun kesalahan yang dilakukan beberapa anggota Tentara Arab Suriah ... mereka adalah pasukan terhormat yang tidak menjadi bagian dalam pembunuhan tersebut ... adalah perluasan dari Angkatan Pembebasan Suriah."
Ini adalah "tugas rakyat Suriah untuk bersatu, membangun, Suriah yang bebas dan demokratis," ujar pria yang pernah berada di lingkaran dalam kekuasaan Bashar itu.
Kepergian Tlass, disebut sebut sebagai sebuah "pukulan besar" bagi Presiden Bashar. Tlass merupakan putra dari mantan menteri pertahanan Mustafa Tlass, teman dekat mendiang ayah Bashar al-Assad, Hafez al Assad.