REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Anggota DPR Herlini Amran dalam kunjungannya ke Rudenim (Rumah Detensi Imigrasi) Tanjung Pinang mendesak Presiden SBY untuk segera membebaskan dan memberikan suaka politik terhadap 82 pengungsi etnis Muslim Rohingya. Mereka telah mengungsi dari Myanmar dan telah ada di Indonesia selama 10 bulan.
“Pemerintah harus reaktif dan peduli terhadap pengungsi Rohingya yang nasibnya terlunta-lunta di Indonesia. Mereka lari dari negaranya untuk mencari kebebasan ke negara lain seperti Indonesia, tetapi yang didapat justru ketidak jelasan nasibnya di tempat penampungan imigrasi Indonesia,” turur Herlini di Rudenim Tanjung Pinang, Rabu (25/7).
Lebih lanjut Legislator Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, penderitaan muslim Rohingya asal Myanmar ini harus segara mendapat perhatian serius dari Presiden SBY. Caranya dengan mendorong Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan seluruh pemimpin dunia untuk mendesak Myanmar menghentikan tindak biadab.
"Segera bawa kasus pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan kejahatan kemanusiaan ini ke Mahkamah Internasional," sebut Herlini.
Saat mengunjungi pengungsi Rohingya, Herlini juga memberikan penguatan dan motivasi kepada pengungsi agar memperbanyak doa di bulan suci Ramadhan. Herlini juga memberikan bantuan Alquran kepada pada pengungsi sebagai sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.