Kamis 26 Jul 2012 08:43 WIB

Peluncuran Komik Batman Ditunda

Komik Batman (Ilustrasi)
Foto: DC Comic
Komik Batman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Peluncuran seri terbaru komik Batman yang dijadwalkan pekan ini ditunda pasca peristiwa penembakan di sebuah bioskop di Aurora, Colorado, saat pemutaran film Batman, kata DC Entertainment, Selasa.

"Untuk menghormati para korban dan keluarganya di Aurora, Colorado, DC Entertainment telah membuat keputusan untuk menunda peluncuran BATMAN INC #3 selama satu bulan karena komik itu berisi hal-hal yang mungkin bisa dinilai sebagai tidak sensitif pascaperistiwa baru-baru ini," kata DC Entertainment dalam suatu pernyataan seperti dilansir reuters

Dua belas orang tewas dan 58 yang lain cedera dalam peristiwa penembakan massal saat pemutaran film Batman terbaru "The Dark Knight Rises" pada tengah malam, pekan lalu.

Seorang mantan mahasiswa ilmu syaraf James Eagan Holmes, 24, ditangkap di tempat parkir bioskop itu tak lama setelah penembakan dan muncul di pengadilan untuk pertama kalinya pada Senin guna menunggu tuntutan resmi pekan depan.

Sementara itu DC Entertainment, satu divisi dari Warner Bros Entertaiment, tidak menyebutkan alasan sebenarnya dari gambaran "tidak sensitif" yang dimaksudnya dalam seri terbaru "Batman, Inc."

Chris Burnham, ilustrator dari serial itu, berkicau di laman Twitternya bahwa penundaan itu dikarenakan "kisah yang mungkin akan sangat tidak pantas pasca peristiwa penembakan di Aurora."

Dia menambahkan bahwa ada satu adegan spesifik "yang membuat DC & seluruh tim Batman mengatakan "Yikes." Terlalu mirip"

"Batman, Incorporated," yang juga dikenal sebagai "Batman, Inc.," adalah satu dari 52 buku komik yang diterbitkan oleh DC Comics setiap bulan. Komik itu diluncurkan kembali pada bulan Mei tahun ini dan seri ketiganya dijadwalkan diluncurkan pada Rabu. Seri terbaru itu akan diluncurkan pada 22 Agustus.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement