Kamis 26 Jul 2012 16:02 WIB

Korut Lancarkan 'Serangan' ke Korsel

Ilustrasi
Foto: globalsearch
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Utara melancarkan 'serangan' propaganda dengan menjatuhkan ribuan selebaran mengecam pemerintah Korea Selatan di seberang perbatasan kedua negara untuk pertama kali dalam 12 tahun, kata Kementerian Pertahanan Korsel, Kamis (26/7).

Tentara Korsel mengumpulkan 16.000 lembar selebaran yang disebarkan di seberang perbatasan Korut yang dijaga ketat dalam lima hari mulai 21 Juli, kata kementerian itu.

Selebaran itu berisikan kecaman terhadap pemerintah Presiden Korsel Lee Myung-bak dan rencananya untuk menghancurkan patung almarhum pemimpin Korut, kata kementerian itu.

"Korut menggunakan balon-balon untuk mengirim selebaran-selebaran yang ditemukan di daerah-daerah perbatasan itu," kata seorang pejabat kementerian kepada AFP.

Itu adalah pertama kali Korut menjatuhkan selebaran-selebaran seperti itu sejak berjanji tidak akan memfitnah Seoul dalam satu KTT bersejarah tahun 2000, katanya.

Pada tahun 2004 kedua pihak sepakat untuk tidak menghidupkan pengeras-pengeras suara di sepanjang perbatasan itu, sebagai bagian dari satu kesepakatan untuk menghentikan semua propaganda lintas perbatasan. Hubungan antara dua negara itu sangat memburuk sejak Lee menghentikan satu bantuan dan kebijakan tahun 2008.

Ketegangan tetap tinggi setelah peluncuran roket Korut yang gagal April lalu, yang dianggap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sebagai satu usaha uji rudal balistik.

Pyongyang juga mengancam serangan terhadap pemerintah Lee dan media konservatif karena menghina pemerintahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement