REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah Provinsi Jambi mengambil langkah serius guna mengentaskan daerahnya dari buta aksara Alquran. Dana khusus sebesar Rp3,5 miliar dianggarkan untuk membuat warga muslim melek Alquran.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus saat melaksanakan safari Ramadhan di Masjid Al-Wustho, Desa Lubuk Ruso, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi, Rabu (25/7), mengatakan, jumlah buta aksara Alquran di Jambi saat ini masih cukup banyak.
"Saya pada tahun ini, secara diam-diam telah mendata anak-anak yang tidak dapat membaca Al-Quran, dari tingkat SD, SLTP dan SLTA," ujarnya. Hasilnya, terdata di Provinsi Jambi ada hampir 34 ribu lebih anak-anak tidak dapat membaca Alquran, dan data ini telah disampikan kepada bupati/wali kota agar dituntaskan.
Oleh karena itu, pada APBD Perubahan 2012, Pemprov Jambi menganggarkan dana sebesar Rp3,5 milyar untuk menuntaskan anak-anak yang belum dapat membaca Alquran ini, kata Gubernur.
Hasan Basri Agus juga menyinggung kaitan program ini dengan tingginya penyalahgunaan narkobat di Jambi, dimana daerah ini beberapa bulan yang lalu berada pada posisi enam terbesar di Indonesia. "Saat ini telah berhasil diturunkan menjadi urutan ke-12 dari 33 provinsi di Indonesia," katanya. Apalagi, imbuhnya, penggunaan barang haram itu sudan menyentuh ke desa-desa dan korbannya termasuk anak-anak usia sekolah dasar.
Oleh karena itu, Gubernur mengimbau para orang tua agar menjaga dan memperhatikan pendidikan bagi anak-anaknya, berikan kesibukan kepada anak-anak, mulai dari memasukkan anak-anak ke sekolah formal pada pagi-siang hari, sore harinya masukkan ke sekolah agama (madrasah).
"Malam harinya suruh anak-anak mengikuti pengajian antara di masjid-masjid, surau-surau dan langgar-langgar seperti yang dilakukan para orang tua di masa lalu."