REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kepahlawanan prajurit Kopassus Serda Nicolas Sandi Harewan menggagalkan upaya pemerkosaan, mendapat pujian. Topik itu menjadi tema utama dalam pidato pisah sambut Komandan Jenderal Kopassus dari Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya kepada Mayjen TNI Agus Sutomo.
Bahkan, aksi heroik Nicolas itu mendapatkan penghargaan yang diserahkan oleh mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya--yang tak lama lagi digeser menjadi Pangdam IX/Udayana--di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (26/7).
"Nicolas ini badannya kecil, tetapi nyalinya besar," kata Wisnu saat menyerahkan penghargaan. Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu meminta kepada seluruh prajurit untuk mencontoh keberanian Nicolas. Aksi Nicolas merupakan contoh nyata sikap prajurit Kopassus yang ramah, bersopan santun, dan membantu kesulitan rakyat di sekitarnya, kata Wisnu yang langsung disambut tepuk tangan para perwira.
Serda Nicolas Sandi Harewan berhasil menyelamatkan karyawati yang nyaris diperkosa di dalam angkot di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Senin (23/7) malam. Nicolas mengejar pelaku dengan motor Mio Soul-nya dan sempat beradu mulut dengan penjahat yang berjumlah empat orang.
Wisnu menyebutkan, tugas seorang prajurit Kopassus adalah siap ditugaskan di manapun di pelosok negeri ini. Bahkan, seorang prajurit Kopassus pun harus siap diterjunkan ketika ada negara lain meminta bantuan.
"Oleh karena itu, prajurit Kopassus harus senantiasa mengasah naluri pertempuran agar ketika mendapat tugas pertempuran, bisa langsung siap diturunkan. Prajurit Kopassus harus terlatih dan siaga penuh. Terus waspada dan jangan lengah. Kalau lengah pasti kalah dan akan sengsara," lanjutnya.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo dalam pidato pertamanya juga memuji aksi Nicolas dan ia juga beranggapan naluri Nicolas adalah naluri intelijen yang dipadu dengan naluri tempur.
"Dia bisa memakai kedua nalurinya itu untuk membantu masyarakat. Itulah bentuk kepedulian tinggi seorang prajurit Kopassus," kata mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Menurut dia prajurit Kopassus bukan hebat, tapi terlatih, sehingga, seorang Nicolas berani mengambil keputusan untuk menyelamatkan seorang warga yang membutuhkan pertolongan.